Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan melakukan agenda lanjutan bincang-bincang Bersama Media (BBM) mengenai pertumbuhan ekonomi Kalsel di salah satu hotel di Banjarmasin, Selasa (22/2/2022).
Agenda sebelumnya dilakukan Pembukaan Pagelaran UMKM Karya Kreatif Borneo yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar melalui video telekomunikasi dari Command Center Kalsel, di Banjarbaru.
“Perkembangan terkini ekonomi Kalimantan Selatan secara kumulatif, PDRB Kalsel sampai dengan Tw. IV 2021 tumbuh sebesar 3,48 persen, dari sisi penawaran, sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi berasal dari Lapangan Usaha (LU) Jasa Kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 10,89 persen,” ujar Imam Subarkah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalsel.
Secara tahunan, disebutkan PDRB Kalsel pada Tw. IV 2021 tumbuh sebesar 5,55 persen lebih tinggi dari Q3’21 yang sebesar 4,88 persen.
Pertumbuhannya lebih tinggi dari regional Kalimantan (4,31%) dan menempati posisi ketiga di regional Kalimantan, setelah Kalteng (7,61%) dan Kaltara (7,08%).
“Dari sisi penawaran, hal ini terutama didorong oleh perbaikan kinerja LU Industri Pengolahan, LU listrik dan gas, dan LU Akomodasi dan makan-minum, sedangkan dari sisi permintaan, hal ini terutama ditopang oleh perbaikan kinerja Konsumsi Pemerintah, Konsumsi RT, dan PMTB di tengah ekspor yang masih kuat meski melambat,” lanjutnya.
Beberapa catatan aktivitas ekonomi Kalsel Tw. IV 2021, di antaranya nilai ekspor komoditas unggulan batu bara mengalami peningkatan baik secara triwulanan maupun tahunan.
Kemudian siklus musiman tanaman pangan di Kalsel telah melewati musim panen di triwulan sebelumnya, sehingga pada triwulan IV memasuki zona kontraksi.
Sementara inflasi, pada bulan Januari 2022, Kalimantan Selatan mengalami inflasi sebesar 0,98% mtm, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang inflasi sebesar 0,76%.
Inflasi terutama bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau akibat kenaikan harga rokok kretek filter sejalan dengan peningkatan Cukai Harga Tembakau rata-rata sebesar 12% serta kenaikan harga telur dan daging ayam ras akibat peningkatan harga pakan.
“Secara tahunan, inflasi Kalimantan Selatan pada periode laporan tercatat sebesar 3,73%, meningkat dari 2,55% di bulan Desember 2021, peningkatan inflasi tahunan terutama bersumber dari peningkatan inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau didorong oleh peningkatan harga minyak goreng sejalan dengan kenaikan harga CPO,” tambah Imam. MC Kalsel/Fuz