Dinas Perdagangan (Disdag) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengantisipasi terjadinya kelangkaan gula pasir di pasaran, dengan melakukan koordinasi bersama Direktur Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan RI.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani, mengatakan koordinasi dilakukan dengan memperhatikan perkembangan ketersediaan gula pasir di tingkat distributor, ritel modern, dan pedagang besar di Banjarmasin dan sekitarnya.
“Sejak November 2021 mulai terjadi penurunan, dan pada minggu ke dua Januari 2022 ketersediaannya turun drastis hingga sekitar 50 persen, sehingga perlu dilakukan langkah agar hal ini bisa teratasi,” kata Birhasani, Banjarmasin, Kamis (13/1/2022).
Birhasani pun mengimbau agar para distributor gula di Kalsel bisa menjaga ketersediaan dan terus berupaya menambah suplai, dengan mencari pabrik gula baru di luar daerah.
“Para distributor diminta untuk menghindari terjadinya penimbunan dan monopoli, melakukan distribusi dengan mengutamakan daerah Kabupaten/Kota di Kalsel,” kata Birhasani.
Birhasani juga meminta Bulog Divisi Regional Kalsel beserta Dinas Ketahanan Pangan Kalsel untuk menyiapkan operasi pasar, dengan menggandeng Reskrimsus atau Satgas Pangan Polda Kalsel beserta Polres Kabupaten/kota.
“Ini bertujuan untuk meningkatkan pengawasan agar mencegah terjadinya penimbunan, monopoli, penyalahgunaan dan kelancaran distribusi bekerja sama dengan pihak terkait lainnya,” ujar Birhasani.
Dari sisi pedagang, Birhasani mengimbau agar tidak menimbun persediaan dan tidak menaikkan harga secara tidak wajar.
“Masyarakat diminta tetap tenang, jangan melakukan aksi borong dan agar berhemat dalam menggunakan gula. Pemerintah terus berupaya agar gula tetap tersedia dengan harga yang wajar,” kata Birhasani. MC Kalsel/scw