Menjelang akhir tahun, Pemeritah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perkebunan dan Pertenakan (Disbunnak) terus mengevaluasi wilayah sumber bibit (wilsumbit) sapi Bali (Wilsumbit) di Banua, termasuk di Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi, mengatakan sebagai wilsumbit sapi Bali yang ditetapkan Menteri Pertanian RI sejak tahun 2015 lalu, Kecamatan Wanaraya Kabupaten Batola hingga tahun 2021 ini tercatat memiliki populasi sapi Bali sebanyak 2.020 ekor.
“Jadi, diharapkan Batola dapat meningkatkan populasi sapi bali sehingga kita dapat terwujudnya swasembada sapi,” kata Suparmi, Banjarbaru, Senin (6/12/2021).
Kedepan, Suparmi berharap, Batola bisa menjadi salah satu pusat penghasil bibit ternak sapi Bali di pulau Kalimantan, dan konsisten dalam pelaksanaan yang didukung stakeholder terkait.
“Upaya peningkatan kualitas mutu genetik antara lain peningkatan mutu genetik bibit ternak sapi potong, hal ini merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan serta mempunyai nilai strategis dalam mendukung percepatan laju produksi, sehingga diperlukan upaya pengembangan pembibitan sapi secara berkelanjutan,” ujar Suparmi.
Selain peningkatan bibit sapi Bali, Disbunnak Kalsel juga menginginkan Batola bisa menerapkan program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri atau yang dikenal dengan SIKOMANDAN.
“Jadi, program SIKOMANDAN dapat dijadikan momentum yang tepat untuk terus mendorong pembangunan ekonomi di Kalsel melalui subsektor peternakan,” kata Suparmi. MC Kalsel/scw