Pentingnya Program PAMSIMAS Dalam Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi

Workshop Keberlanjutan Program PAMSIMAS III Tahun 2021 Provinsi Kalimantan Selatan di Hotel Berbintang Banjarmasin, Jumat (26/11/2021). MC Kalsel/tgh

Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) telah menjadi salah satu program andalan nasional baik di tingkat Pemerintah Pusat maupun pemerintah daerah dalam meningkatkan akses terhadap tersedianya fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Cipta Karya, Agung Dewanto saat membuka kegiatan Workshop Keberlanjutan Program PAMSIMAS III Tahun 2021 Provinsi Kalimantan Selatan di Hotel Berbintang Banjarmasin, Jumat (26/11/2021).

Agung mengatakan capaian Program PAMSIMAS di Kalimantan Selatan telah berhasil menambah akses air minum layak bagi 471.261 jiwa dan akses sanitasi layak bagi 561.651 jiwa di 1.241 desa lebih dari separuh desa yang ada Kalimantan Selatan, yang tersebar pada 11 Kabupaten.

“Namun, dari total 1.241 desa, terdapat 217 desa atau (17,48%) diantaranya telah mencapai akses 100% air minum. Sedangkan kondisi sanitasi di tingkat desa dapat kami sampaikan terdapat tambahan jiwa akses sanitasi layak sebanyak 561.651 jiwa atau 149,69% dari target 375.218 jiwa,” kata Agung.

Kemudia dusun intervensi yang telah bebas Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) sebanyak 73,97% dari target 60%.

Dusun intervensi yang telah melaksanakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CPTS) sebanyak 96,33% dari target 60%.

Sedangkan keberfungsian sarana sanitasi sekolah dan sekolah yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada murid sebesar 98,44% dari target 90%.

Selanjutnya, tingkat keberfungsian SPAM di desa-desa PAMSIMAS di Provinsi Kalimantan Selatan dikategorikan baik dengan mayoritas proporsi sarana yang berfungsi penuh sebanyak 1.015 desa (82%), berfungsi sebagian sebanyak 128 desa (10%) dan terdapat sarana yang masuk kategori tidak berfungsi sebanyak 98 desa (8%). 

“Jadi dalam konteks PAMSIMAS, Kelompok Keswadayaan Masyarakat dan Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KKM & KPSPAMS) memegang peranan penting dalam pengelolaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat untuk keberlanjutan program PAMSIMAS,” ujarnya.

Oleh karena itu, melalui Workshop ini diharapkan menghasilkan pemahaman yang sama dalam hal pencapaian tujuan program, dan dapat merumuskan rencana kerja untuk memastikan keberlanjutan program pasca berakhirnya pada tahun 2021 ini. 

“Semoga peserta Workshop semakin meningkat pengetahuan dan keterampilannya dalam melakukan pembinaan terhadap kelembagaan di tingkat desa, khususnya asosiasi SPAMS kabupaten, KKM dan KP-SPAMS di daerahnya masing-masing,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Tabalong Muhammad Noor Rifani menambahkan pihaknya selalu memperhatikan keberlanjutan pembinaan program PAMSIMAS terkait KP-SPAMS baik dari anggaran setiap tahunnya.

“Tahun ini kita menganggarkan hampir Rp7 miliar untuk Tabalong terkait air bersih dan sanitasi,” katanya.

Menurutnya, ada tiga hal keberhasilan Kabupaten Tabalong yaitu, keinginan Bupati sendiri terkait sanitasi dan air minum bagi masyarakat pedesaan

Kemudian kolaborasi dan sinergitas dari seluruh stakeholder dan swasta serta  masyarakat dalam mencapai program air minum 100 persen dan inovasi dalam pengembangan PAMSIMAS.

“Jadi tiga hal ini lah kunci keberhasilan di Tabalong dalam menggunakan anggaran sanitasi dan air minum untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai