Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) merupakan kewajiban bagi pekerja konstruksi untuk mendapatkan pengakuan kompetensi serta sebagai upaya Kementerian PUPR dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalsel untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang konstruksi.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas PUPR Kalsel, Nasrullah saat membuka kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Ahli Arsitek Tahu 2021 di Hotel Berbintang Banjarnaru, Senin (1/11/2021).
Menurutnya, pembinaan jasa konstruksi terdiri dari tiga pilar utama meliputi pengaturan pemberdayaan dan pengawasan yang diselenggarakan oleh Pemprov, Pusat dan Daerah di wilayah kerja masing-masing sesuai kewenangannya.
“Jadi kegiatan ini untuk mendukung program pemerintah dalam Gerakan Nasional Pelatihan Konstruksi (GNPK) yang telah dicanangkan oleh kementrian PUPR dimulai sejak 2010 melalui berbagai pelatihan berdasarkan jabatan kerja yang berlaku secara Nasional maupun Internasional,” kata dia.
Oleh karena itu, berdasarkan data yang terinfentarisir dari Balai Jaskon Wilayah V Banjarmasin dan Dinas PUPR Kalsel per juli 2020 untuk data SKA tenaga ahli madya berjumlah 417 orang, tenaga muda 741 orang sedangkan SKA muda yang diverifikasi melalui dinas PUPR Kalsel berjumlah 86 orang. Jadi total tenaga ahli yang memiliki SKA ada berjumlah 1.244 orang.
“Kalau dilihat dari kuantitas kebutuhan pembangunan di daerah regional Kalimantan, jumlah tenaga ahli kita masih dalam jumlah minim dibandingkan dengan target penyedia tenaga ahli ber SKA sebanyak 7000 orang,” tuturnya.
Maka melihat kondisi ini, kedepan partisipasi semua pihak dapat membantu memenuhi target SKA. Tuntutan penyediaan tenaga ahli bersertifikat dalam pasar jasa konstruksi saat ini sangat dibutuhkan baik saat tender maupun saat pelaksaan pekerjaan.
Ia berharap badan usaha jasa konstruksi dapat menyediakan tenaga ahli bersertifikat yang benar-benar kompeten di bidangnya.
“Dengan kegiatan ini, peserta dapat lebih mengembangkan pengetahuan keterampilan baik dalam keterlibatan tahap perancangan, pelayanan maupun pengawasan pekerjaan jasa konstruksi sehingga dapat menyajikan pembangunan infrastruktur yang dapat dipertanggung jawabkan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Israhman mengatakan maksud dari kegiatan ini memberikan informasi, pengetahuan serta pemahaman tentang pedoman dan aspek-aspek teori dalam rangka meningkatkan kompetensi keahlian para arsitek muda.
Sedangkan tujuannya memberi kesempatan kepada para peserta sarjana arsitektur dalam meningkatkan kualitas diri agar berpartisipasi dan mampu bersaing secara kompetitif baik dalam proyek pemerintah maupun proyek-proyek yang dilaksanakan oleh pihak swasta.
“Jadi diharapkan peserta dapat berperan dalam pembangunan dan mampu mengembangkan para tenaga ahli arsitektur muda yang memiliki jiwa seni rancang bangun yang bernilai estetika, perancangan yang berbasis sosial, lebih mengedepankan arsitektur lokal atau budaya lokal sebagai bagian kekayaan khanasanah budaya banua banjar,” pungkasnya.
Kegiatan pelatihan tenaga ahli arsitektur muda diselenggarakan selama dua hari terhitung tanggal 1-2 November 2021. MC Kalsel/tgh