Pentingnya Pemberian Tablet Tambah Darah Guna Cegah Terjadinya Anemia dan Stunting

Yuliani selaku Pengelola Program Gizi Dinas Kesehatan Kalsel pada kegiatan Workshop Peningkatan Gizi Tingkat Provinsi Kalsel Tahun 2021 di Hotel Berbintang Banjarmasin, Selasa (5/10/2021). MC Kalsel/tgh

Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dan asupan makanan bergizi sangat berperan dalam mencegah terjadinya anemia dan stunting.

Hal tersebut disampaikan Yuliani selaku Pengelola Program Gizi Dinas Kesehatan Kalsel pada kegiatan Workshop Peningkatan Gizi Tingkat Provinsi Kalsel Tahun 2021 di Hotel Berbintang Banjarmasin, Selasa (5/10/2021).

Menurutnya, mengkonsumsi makanan bergizi bagi remaja puteri dan ibu hamil sangat penting dalam menentukan janin yang akan dilahirkan.

“Karena remaja puteri kedepannya akan menjadi seorang calon ibu. Salah satu kejadian stunting penyebabnya adalah karena anemia. Makanya, betapa penting gizi seimbang dan pemberian TTD bagi remaja puteri,” kata Yuliani.

Yuliani memaparkan, gizi seimbang adalah penganekaragaman makanan yang dikonsumsi setiap harinya harus ada kalori, protein, lemak dan karbohidrat.

“Jadi gizi seimbang itu harus lengkap ada protein, lemak dan karbohidrat,” ujarnya.

Ia berharap remaja puteri mampu mengkonsumsi TTD satu butir setiap minggu atau dalam satu tahun 52 tablet sedangkan untuk ibu hamil minimal konsumsi 90 tablet selama kehamilan.

“Yang namanya suplemen itu hanya tambahan. Walaupun sudah mendapatkan TTD baik itu ibu hamil atau remaja puteri tetap harus mengkonsumsi makanan gizi seimbang,” tuturnya.

Oleh karena itu, selama pandemi COVID-19 pemberian TTD bagi ibu hamil dan remaja puteri terjadi penurunan dibandingkan pada tahun sebelumnya.

“Pada tahun 2019, pemberian TTD di Kabupaten/kota mencapai 100 persen. Jadi semua remaja puteri dapat diberikan TTD setiap minggunya di sekolah dan makan bersama,” ungkapnya.

Walaupun menurun dimasa pandemi, Dinkes Kalsel terus berupaya memberikan TTD kepada remaja putri dengan berkolaborasi dengan Kementeriam Agama dan Dinas Pendidikan agar TTD sampai kesasaran.

“Jadi kami berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian agama karena mereka terkait kegiatan pernikahan. Sedangkan Dinas Pendidikan untk di sekolahnya,” ujarnya.

Ia berharap nantinya Kementerian agama dapat menitipkan TTD pada saat mereka kursus calon pengantin. Sedangkan Dinas Pendidikan sendiri, dengan cara menguatkan di sekolah-sekolah agar mereka mau membantu tenaga kesehatan untuk menyalurkan TTD kepada petugas UKS pada saat anak-anak mengumpul tugas ke sekolah.

Jadi kedepannya, Dinkes Kalsel akan mengedukasi orang tua mengenai pentingnya pemberian TTD. Jadi diharapkan kalau masih terjadi pandemi COVID-19, edukasi TTD akan dibagikan ke grup whatsapp anak sekolah.

“Karena anak sekokah memiliki grup whatsapp terkait tugas sekolah, jadi disana lah nanti akan kita titipkan edukasi TTD agar orang tua bisa melihat betapa pentingnya hal tersebut,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai