Cegah Terjadinya Anemia, Dinkes Kalsel Gelar Workshop Peningkatan Gizi

Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel menggelar Workshop Peningkatan Gizi Tingkat Provinsi Kalsel Tahun 2021 di Hotel Berbintang Banjarmasin, Selasa (5/10/2021). MC Kalsel/tgh

Dalam rangka menekan terjadinya anemia pada remaja puteri dan ibu hamil di Kalsel, Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel menggelar Workshop Penigkatan Gizi Tingkat Provinsi Kalsel Tahun 2021.

Kegiatan tersebut diiikuti 40 Peserta berasal dari Provinsi dan Kabupaten/Kota terdiri atas pengelola program gizi puskesmas, petugas farmasi puskesmas dan Kepala Sekolah atau Guru UKS SMP/Madrasah yang telah melaksanakan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja puteri.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Muhammad Muslim mengatakan Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan berupa Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang mengedepankan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinasi, untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat dengan prioritas pada 1000 HPK.

Untuk itu, dengan program pemberian TTD dapat membantu menekan terjadinya stunting dan workshop ini sangat penting sekali dalam upaya melakukan komunikasi antar lintas sektor dalam menangani anemia.

Menurutnya, pemberian TTD sangat diperlukan untuk meminimalisir penyakit anemia, karena anemia merupakan salah satu penyebab lahirnya bayi stunting. Pemberian makanan tambahan ibu hamil juga penting agar bayi yang lahir memiliki berat dan panjang badan yang cukup.

“Jadi kita telah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel untuk memberikan TTD secara rutin kepada remaja putri baik tingkat SLTP maupun SLTA,” kata Muslim, Selasa (5/10/2021).

Berdasarkan data, Provinsi Kalsel menunjukkan persentase anemia ibu hamil tahun 2019 sebesar 21,17%, mengalami penurunan pada tahun 2020 yaitu menjadi 20,13%. Sedangkan data Pemberian tablet Zat besi (Fe) pada ibu hamil di Provinsi Kalsel pada tahun 2019 sebesar 80,81%. Presentase ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2020 sebesar 79,12%.

“Meskipun pemerintah sudah melakukan program penanggulangan anemia pada ibu hamil dengan memberikan 90 tablel Zat Besi (Fe) kepada ibu hamil selama periode kehamilan, dengan tujuan menurunkan angka anemia ibu hamil, tetapi kejadian anemia masih tinggi,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Seksi Kesga dan Gizi Masyarakat Dinkes Kalsel, Renta Aritonag mengatakan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan status gizi masyarakat dan menurunkan prevalensi anemia gizi ibu hamil.

“Sedangkan tujuan khususnya menurunkan prevalensi anemia gizi remaja putri di Kalsel. Menurunkan prevalensi balita stunting. Meningkatkan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi suplementasi TTD. Meningkatkan kepatuhan remaja putri mengkonsumsi suplementasi TTD. Mengevaluasi pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan anemia gizi ibu hamil di Kalsel. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor dalam pencegahan dan penanggulangan anemia gizi remaja putri dan ibu hamil,” tukasnya. MC Kalsel /tgh

Mungkin Anda Menyukai