Bantu Stabilitas Pendapatan Petani, Disdag Kalsel Apresiasi Hilirisasi Cabai Hiyung di Kabupaten Tapin

Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani (kanan) saat meninjau produksi cabai hiyung di Kabupaten Tapin. Dinas Perdagangan Kalsel/dok

Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan (Kalsel) mengapresiasi Kelompok Tani Karya Baru di bawah binaan Pemerintah Kabuputen Tapin yang telah mengupayakan hilirisasi cabai hiyung (cabai rawit khas Kalsel), mulai dari penanaman hingga pengolahan menjadi produk siap konsumsi.

Meskipun jenis cabai tersebut banyak ditemui di Kalsel, namun Birhasani mengatakan cabai rawit yang ditanam di Desa Hiyung tersebut memiliki level kepedasan berbeda dibandingkan yang lainnya.

“Saya sangat mengapresiasi upaya Pemda Kabupaten Tapin yang telah membina Kelompok Tani Karya Baru. Kelompok tani ini lingkup usahanya dari hulu hingga ke hilir, yakni dari penanaman cabai, penjualan cabai segar hingga ke proses hilirisasi, mengolah cabai kemasan siap pakai dalam bentuk abon, sambal pedas, kecap pedas, dan sambal ulek,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani, Banjarmasin, Jumat (3/9/2021).

Birhasani mengakui, harga cabai di Indonesia termasuk di Kalsel rentan terhadap fluktuasi. Sehingga, sering menjadi salah satu pendorong inflasi, meskipun pada saat tertentu juga mengalami penurunan harga yang mengakibatkan kerugian bagi petani.

Oleh karena itu, Birhasani menilai inovasi maupun upaya hilirisasi yang telah dilakukan berdampak positif untuk membantu menjaga stabilitas pendapatan petani, karena memiliki peluang untuk memperluas jangkauan pasar.

“Di saat harga cabai segar mahal petani mendapat keuntungan yang wajar, tapi di saat harga cabai segar turun anjlok, mereka lebih memperbesar produk cabai dalam kemasan seperti yang saya sampaikan di atas,” kata Birhasani.

Agar produk cabai hiyung terus berkembang, Birhasani mengatakan Dinas Perdagangan Kalsel dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tapin akan terus membantu proses promosi dan membuka peluang akses pasar, seperti melalui expo ataupun mengikuti temu usaha mitra dagang.

“Harapan saya kiranya semua pihak harus turut bersinergi memberikan pembinaan, seperti jajaran OPD lingkup pertanian, perindustrian, KUKM (Koperasi dan UKM) maupun dunia usaha. Kualitas, kuantitas produksi dan legalitas produknya perlu terus ditingkatkan,” kata Birhasani. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai