Disbunnak Kalsel Perkuat Kelembagaan Rantai Pasok Kelapa Sawit

Suasana FGD pilot project implementasi sistem informasi penilaian kinerja dan penguatan kelembagaan rantai pasok kelapa sawit, Banjarbaru, Selasa (31/8/2021). MC Kalsel/scw

Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pekebun sawit, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Focus Group Discussion (FGD) pilot project implementasi sistem informasi penilaian kinerja dan penguatan kelembagaan rantai pasok kelapa sawit.

“Melalui FGD diharapkan dapat memberikan rekomendasi dalam mencari solusi terbaik untuk penguatan kelembagaan rantai pasok kelapa sawit di Kalimantan Selatan,” kata Sekretaris Daerah Kalsel, Roy Rizali Anwar, Banjarbaru, Selasa (31/8/2021).

Menurut Roy, perkebunan kelapa sawit mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangunan nasional, karena mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Percepatan pembangunan pada sub sektor perkebunan saat ini adalah penting untuk kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, peran serta semua pihak yang terkait dengan pengembangan perkebunan sangat diperlukan,” ujar Roy.

Perkebunan kelapa sawit, lanjut Roy, penyumbang pendapatan daerah terbesar kedua di Kalsel, di bawah sektor pertambangan, selain tentunya berperan dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan pekebun.

“Saat ini, luas areal kelapa sawit di kalimantan selatan mencapai 426.445 Ha, terdiri dari perusahaan besar swasta seluas 313.545 Ha, perusahaan besar negara seluas 6.489 Ha dan sebanyak 106.441 Ha diusahakan oleh rakyat, dengan total produksi 1.119.142 ton CPO. Jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada sebanyak 97 perusahaan, dengan jumlah pabrik CPO sebanyak 39 PKS,” jelas Roy.

Oleh karena itu, Roy menilai perlu langkah-langkah strategis dalam pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan, termasuk juga program untuk meningkatkan produksi dan produktivitas melalui Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), yang tahun ini memiliki terget seluas 10.700 Ha.

“Meningkatkan sarana dan prasarana melalui pemberian bantuan jalan kebun dan jembatan kebun, saprodi, mesin pertanian serta alat transportasi melalui dana BPDPKS serta dukungan dari dana APBN dan APBD provinsi atau kabupaten,” ujar Roy. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai