Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan (Kalsel) mengusulkan 25 desa untuk mengikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf) RI.
Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, M Syarifuddin menjelaskan di ajang ADWI 2021 ini, terdapat tujuh kategori yang menjadi penilaian Kemenparekraf RI, yaitu penerapan protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety, dan Environment (CHSE), kebersihan toilet (sanitasi), home stay, daya tarik wisata, digitalisasi, konten kreatif serta souvernir, kuliner, kriya dan fashion.
“Dari tujuh kategori penilaian ini ada empat klasifikasi desa yakni desa rintisan, desa berkembang, desa maju, dan desa mandiri,” kata Syarifuddin, Banjarmasin, Senin (16/8/2021).
Syarifuddin meyakini, sektor pariwisata di desa-desa di Kalsel memiliki potensi cukup baik. Para pengelola desa bisa mengembangkan potensi unggulan objek wisata, mulai dari alam, budaya, atau menciptakan destinasi wisata buatan lainnya.
“Untuk tahun ini ada sekitar 25 desa yang tersebar dari berbagai Kabupaten/kota di Kalsel yang masuk dalam Anugerah Desa Wisata. Kabupaten Banjar menjadi kabupaten terbanyak dalam mengirimkan desanya dalam ADWI 2021 ini,” tutur Syarifuddin.
Syarifuddin mengatakan, pengembangan atau pembinaan desa dibiayai dari anggaran BumDes di bawah kewenangan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalsel.
“Jadi untuk pengembangan desa itu kewenangannya ada di Dinas PMD melalui dana BumDes. Untuk Dinas Pariwisata, jika sektor pariwisata sudah jadi, baru bisa kami masuk untuk membantu membina,” pungkas Syarifuddin. MC Kalsel/Jml