Dinas Perdagangan (Disdag) Kalimantan Selatan berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin memastikan stabilitas ketersediaan bahan pokok (bapok).
Koordinasi secara virtual tersebut turut diikuti oleh Pelindo III Banjarmasin, Kantor Karantina Pertanian Banjarmasin, instansi terkait serta pelaku usaha antar daerah/antar pulau dan distributor bahan pokok di Kalsel.
“Ini untuk mengetahui dan mengevaluasi kegiatan perdagangan antar daerah. Apakah pasokan dan distribusi barang, khususnya bahan pokok ke Kalsel berjalan lancar atau ada hambatan di masa sekarang diberlakukannya PPKM Level 4 di beberapa daerah di Jawa dan luar Jawa, guna mengantisipasi ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat,” kata Kepala Disdag Kalsel, Birhasani, Banjarmasin, Selasa (3/8/2021).
Apalagi, untuk beberapa komoditas bahan pokok seperti bawang merah, bawang putih, gula pasir, minyak goreng, dan sayuran seperti kol, kentang, wortel, Kalsel cukup bergantung dengan pasokan dari daerah lain seperti Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa TenggaraTimur, dan lainnya.
“Kondisi pasokan dan ketersediannya pada distributor dan pedagang besar di Banjarmasin pada bulan Juni sebelum PPKM darurat atau level 4 berbanding Juli dan awal Agustur 2021, perkembangan ketersediaannya sangat stabil dan aman,” kata Birhasani.
Senada, Plt Kepala KSOP Kelas I Banjarmasin, Adriawan SM Simanungkalit, mengatakan bahwa kegiatan bongkar muat di pelabuhan Trisakti relatif stabil dan tidak terjadi penurunan yang signifikan.
“Para pelaku usaha jika terjadi hambatan dalam kegiatan distribusi dan bongkar muat barang antar daerah/antar pulau segera berkoordinasi kepada pihak terkait, seperti KSOP, Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Pelindo dan pihak lainnya, agar segala permasalahannya bisa segera diatasi dan dicarikan solusi secepatnya, demi terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat Kalsel,” kata Adriawan. MC Kalsel/scw