Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatat pada Juni 2021 Kalimantan Selatan mengalami deflasi sebesar 0,35 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,63.
Deflasi sebesar 0,41 dan 0,42 persen masing-masing terjadi di Banjarmasin dan Kotabaru, sementara Tanjung mengalami inflasi sebesar 0,36 persen.
“Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran. Kelompok yang mengalami penurunan signifikan yaitu kelompok transportasi sebesar 3,30 persen diikuti oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,21 persen, dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen. Sementara indeks kelompok lainnya mengalami kenaikan atau tidak mengalami perubahan,” kata Kepala BPS Kalsel, Yos Rusdiansyah, di Banjarbaru, Kamis (1/7/2021).
Rusdiansyah menuturkan, ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kalimantan Selatan, antara lain angkutan udara, cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras dan bawang merah.
Sedangkan, komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi, antara lain ikan gabus, telur ayam ras, mangga, ikan peda, dan kacang panjang.
“Di wilayah Pulau Kalimantan, sembilan kota mengalami inflasi sementara tiga kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang sebesar 1,36 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,01 persen. Sementara itu, deflasi terdalam terjadi di Kotabaru sebesar 0,42 persen dan deflasi terendah terjadi di Tarakan sebesar 0,18 persen,” tukas Rusdiansyah. MC Kalsel/Jml