Dalam rangka menggaungkan Bangga Buatan Indonesia (BBI), jajaran Dinas Perdagangan (Disdag) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengunjungi sentra perajin anyaman purun lokal yang memproduksi berbagai macam kerajinan seperti bakul, tikar, hiasan dinding, dan lainnya.
“Kami berdialog kepada pemilik galeri tentang kapasitas produksi perminggu, dipasarkan kemana saja, dan pembinaan apa yang telah diberikan Pemko Banjarbaru,” kata Kepala Disdag Kalsel, Birhasani, di Kampung Purun Banjarbaru, Kamis (1/7/2021).
Untuk pengembangan, Birhasani menyarankan bahan baku purun tikus tetap digunakan, karena memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.
“Purun tikus nilai ekonomisnya lebih baik dari purun biasa karena tampilan produknya lebih halus, lembut, lebih indah, dan kuat,” kata Birhasani.
Sedangkan untuk pemasaran, perajin kampung purun diharapkan mampu memperluas pangsa pasar melalui penjualan secara online, juga mengikuti pameran, sambil terus meningkatkan kualitas dengan mengikuti berbagai pelatihan.
“Ada lima galeri yang memajang berbagai jenis produk kerajinan purun yang membina sejumlah pengrajin purun,” ucap Birhasani
Terakhir, Birhasani mengatakan perajin kampung purun berharap Pemerintah Kota Banjarbaru dapat menyelenggarakan pasar mingguan khusus produk kerajinan.
“Ini sebagai bentuk sarana pemasaran untuk lebih memotivasi perajin dalam pengembangan kreativitas dan membangun ekonomi keluarga,” ucap Birhasani. MC Kalsel/scw