Kepala BKKBN RI Ajak Atasi Stunting Dengan Menjaga Jarak Kelahiran

Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo saat memberi kuliah umum di Fisip ULM Banjarmasin, Rabu (16/6/2021). MC Kalsel/tgh

Saat ini angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi termasuk wilayah Kalsel. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dan melibatkan banyak sektor untuk menekan angka stunting.

“Jadi kunci sukses menekan stunting yaitu dengan cara yang mau nikah dihadang, karena yang mau nikah ini seluruh indonesia ini ada 2 juta. Jangan sampai menambah stunting. Maka dihadang agar hamilnya sehat,” kata Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo usai Kuliah umum di ULM Banjarmasin, Rabu (16/6/2021).

Hal Ini merupakan strategi BKKBN untuk menekan terjadinya stunting.Sebab stunting dikarenakan banyak hamil dan melahirkan yang jaraknya terlalu dekat. Semua yang habis melahirkan harusnya menggunakan kontrasepsi.

“Kalau ditanya semua yang melahirkan kamu hamil jawabnya tidak. Ternyata setahun kemudian hamil lagi akhirnya ada 17 persen kehamilan yang tidak dikehendaki,” ucap Hasto.

Selain membahas stunting, Hasto menginginkan pernikahan dini di Kalsel menurun. Pasalnya pernikahan dini di Kalsel masih sangat tinggi dan dampak negatifnya, antara lain kecenderungan melahirkan anak dengan kondisi stunting atau pertumbuhan terganggu, baik dari segi tinggi badan maupun pertumbuhan kemampuan berpikirnya yang rendah.

“Pernikahan dini, stunting, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, gangguan jiwa, merupakan hal-hal yang sebagai tantangan untuk menciptakan generasi emas di tahun 2024 nanti,” ujarnya.

Ia berpesan khususnya pada warga di Kalsel untuk gotong royong menekan stunting dan pernikahan dini. Karena pemerintah itu kemampuannya tidak 100 persen tetapi harus bahu membahu dengan pihak masyarakat, perguruan tinggi kemudian swasta dan LSM.

“Apalagi Kalsel banyak memiliki perusahaan, harapan saya marilah kita ketuk hatinya untuk perusahaan besar di Kalsel bisa memerangi stunting,” tuturnya.

Sebelumnya Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel, Ramlan menyampaikan sambutan tentang kondisi kependudukan di Provinsi Kalsel. Sedangkan Kuliah umum dibuka oleh Wakil Rektor I ULM, Aminuddin Prahatama Putra, dan kegiatan diikuti sekitar 80 orang mahasiswa. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai