Dalam rangka pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan sosial, jasmani, serta rohani, Dinas Sosial Kalimantan Selatan menggelar rapat, di Banjarmasin, Selasa (15/6/2021).
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos Kalsel, Mugeni, mengatakan pemberdayaan KAT diwujudkan melalui pembangunan sarana jalan, sekolah, pemukiman, pelatihan, dan bantuan ekonomi produktif.
“Kegiatan ini rutin kita lakukan untuk menyamakan persepsi dari 30an peserta yang hadir dari kabupaten di Kalsel sendiri. Kita sebagai fasilitator dukungan untuk kabupaten yang ada lokasi KAT itu,” kata Mugeni.
Sementara itu, Kepala Seksi Pmberdayaaan Perorangan, Keluarga dan PSDS, Anhar Ihwan, mengatakan kegiatan tersebut merupakan pra persiapan, dari empat tahapan yang akan dijalankan, yakni persiapan, pelaksanaan, rujukan, dan terminasi.
“Persiapan ini panjang dimana pemetaan sosial, penjajakan, awal studi kelayakan, semiloka. Tapi akan bisa terlaksana apabila ada pra persiapan. Artinya, penyamaan persepsi pemahaman tentang pemberdayaan komunitas adat terpencil,” kata Anhar.
Dijelaskan Anhar, pemberdayaan KAT melibatkan 11 bidang, sehingga diperlukan koordinasi untuk menyamakan persepsi, sekaligus menghindari egosektoral.
“Lewat pemberdayaan KAT tidak hanya membuat mereka terlepas dari keterpencilannya, tetapi terangkat juga permasalahan sosial lain seperti pendidikan, kesehatan dan masalah kebutuhan dasar lain,” tambah Anhar.
Sebagai tindak lanjut, masing-masing KAT di kabupaten di Kalsel akan membentuk tim dan melakukan pemetaan sosial, untuk kemudian diusulkan ke provinsi.
Setelah itu, Dinsos Kalsel akan melakukan studi kelayakan, dan mengirimkan hasilnya ke Kementerian Sosial.
“Apabila disetujui oleh SK Mensos baru dilaksanakan tahun berikutnya. Pelaksanaan pun bisa mencapai 3 tahun terbagi 3 kategori. Nanti kita lihat pada rapat berikutnya di triwulan ke empat, bagaimana action mereka di lapangan,” tukas Anhar. MC Kalsel/Rns