Pemprov Kalsel Gelar Rapat Percepatan Pembangunan Bendungan Riam Kiwa

Pemerintah Provinsi Kalsel mengadakan Rapat Pembahasan Perencanaan Pengadaan Tanah Bendungan Riam Kiwa di Desa Angkipih dan Desa Pramasan Bawah Kabupaten Banjar di Ruang Rapat P.M. Noor Kantor Setda, Banjarbaru, Senin (31/5/2021). MC Kalsel/tgh

Pemerintah Provinsi Kalsel mengadakan Rapat Pembahasan Perencanaan Pengadaan Tanah Bendungan Riam Kiwa di Desa Angkipih dan Desa Pramasan Bawah Kabupaten Banjar di Ruang Rapat P.M. Noor Kantor Setda, Banjarbaru.

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar, dan dihadiri Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan III Fikri Abdurrahman, Sekda Kabupaten Banjar, M. Hilman, Pejabat Dinas PUPR Kalsel, Kejaksaan, Kepolisian, Pertanahan dan lainnya.

Sekda Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan rapat ini digelar dalam rangka percepatan pembangunan riam kiwa di Kalsel. Jadi kita merumuskan apa saja permasalahan yang terjadi terkait percepatan pembangunan ini, sehingga bisa kita percepat.

“Oleh karena itu, perlu kita sampaikan beberapa hal yang mungkin harus dilakukan dengan cepat, pertama terkait penempatan lokasi bendungan riam kiwa, kewenangannya akan kita serahkan kepada Pemkab Banjar,” kata Roy, Senin (31/5/2021).

Kemudian terkait permasalahan akan dicari solusi bersama yang tidak merugikan kedua belah pihak seperti masyarakat maupun Pemerintah. Untuk itu akan diminta pendapat dari Kejaksaan, Kepolisian, TNI agar pembangunan ini bisa segera terealisasi.

Selain itu, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sehingga prosesnya bisa ke tahap lelang dan konstruksi, seperti permasalahan kepemilikan lahan, izin pakai kawasan hutan dan masih banyak hal yang lainnya.

“Tadi kita sudah petakan semua, mudahan ini sesuai dengan progres, dan tahun ini juga sudah bisa dilakukan pelelangan,” ungkapnya. 

Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan III Fikri Abdurrahman menambahkan bendungan riam kiwa direncanakan memiliki daya tampung 90 juta  meter kubik dengan luas mencapai 771 hektare dan menghabiskan anggaran Rp1,7 triliun.

“Pembangunan bendungan ditargetkan selama 4 sampai 5 tahun. Sekarang sudah tahap proses pengadaan tanah, lanjut proses lelang, semuanya proses berjalan berparalel. Kami berharap akhir tahun ini sudah mulai bisa ada pergerakan di lapangan,” kata Fikri. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai