Dinas Perindustrian (Disperin) Kalimantan Selatan berkomitmen untuk terus mendorong hilirisasi industri, guna menarik investor baru.
“Kita merasa dalam lima tahun ini, tanpa didukung kajian kelayakan investasi hilirisasi industri, tidak ada peminat para investor baru,” kata Kepala Disperin Kalsel, Mahyuni, di Banjarbaru, Kamis (15/4/2021).
Oleh karena itu, kajian studi kelayakan dilakukan di tahun ini, sekaligus menyiapkan dokumen perencanaan hilirisasi industri dan rantai pasok bahan baku, baik yang tersedia di Kalsel maupun yang akan didatangkan dari daerah lain.
“Ada beberapa perusahaan yang tumbuh investasinya di Kalsel, seperti PT AKR yang dulu hanya menjual solar Pertamina dengan melayani bahan bakar solar industri hingga di 2020 sudah mempunyai dua fasilitas pencampuran solar dari minyak bumi produk Pertamina, dicampur dengan solar dari minyak sawit dan PT Jhonlin Agro Raya, di 2020 mereka membangun industri solar B30 di Batulicin Tanah Bumbu dengan kapasitas terpasang dua ribu ton per hari,” ujar Mahyuni.
Selain potensi bahan baku yang dimiliki Kalsel, Mahyuni juga mengatakan hilirisasi industri memerlukan dukungan sarana prasarana yang mumpuni.
“Jadi, untuk mendukung hilirisasi industri dalam berinvestasi itu harus ada infrastruktur yang memadai seperti tersedianya pelabuhan ekspor dan impor,” kata Mahyuni. MC Kalsel/Ar