Dalam rangka menumbuhkan minat baca pada anak usia sekolah, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan menggelar Lomba Bertutur bagi siswa-siswi SD/MI Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2021.
“Pertanyaan yang sering dilontarkan orang kenapa harus dengan cara bertutur untuk meningkatkan minat baca? Karena bertutur memerlukan keahlian tersendiri agar bisa dilakukan dengan baik,” ujar Sekretaris Dispersip Kalsel, Ramadan, di Banjarmasin, Kamis (8/4/2021).
Menurut Dia, bertutur bagi anak-anak juga mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi tumbuh kembang mental anak. Tidak hanya itu, bertutur juga bisa menjadi metode yang efektif untuk mendidik anak-anak.
“Semakin senang anak-anak terhadap buku cerita yang dibacanya, semakin banyak pula buku yang diperlukan. Mereka juga akan semakin ketagihan untuk terus membaca,” tutur Ramadan.
Sementara itu, salah seorang guru pendamping dari SDN 2 Loktabat Selatan (Banajrbaru), Praptini Dasawati menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan yang matang untuk mengikuti lomba bertutur tingkat provinsi tahun ini.
“Untuk di tingkat provinsi ini kami memutuskan untuk merubah judul dari apa yang kami bawakan pada lomba tingkat kota sebelumnya,” ucap Praptini.
Setelah menentukan judul baru, latihan pun dilakukan setiap hari sejak satu minggu sebelum lomba dimulai.
“Dalam berlatih itu kami mengikuti mood anak, bukan anak-anak yang mengikuti jadwal kita. Jadi, kami benar manfaatkan waktu mereka,” jelas Praptini.
Di kesempatan tersebut, Faradita Putri Cinta Ariyanto siswi kelas 5
SDN 2 Loktabat Selatan membawakan kisah berjudul Datu Kalaka, yang merupakan cerita rakyat asal Hulu Sungai tentang perjuangan Datu Kalaka melawan prajurit Belanda bukan dengan senjata, tapi dengan kecerdikan.
Di tempat yang sama, Abdus Syukur salah seorang juri lomba menyebutkan kriteria penilaian di antaranya adalah kesesuaian tema kostum dengan cerita yang dibawakan.
“Kemudian kepekaan, sejauh mana peserta mampu menghidupkan kisah yang dibawakan, penguasan materi, dan penampilan. Itu semua kriteria yang penting dalam penilaian kami,” ungkap Abdus.
Dalam membawakan kisahnya, peserta juga diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena akan berlanjut ke tingkat nasional.
“Karena arahnya untuk tingkat nasional, jadi harus dibawakan dengan bahasa Indonesia,” singkat Syukur.
Pada Lomba Bertutur bagi siswa-siswi SD/MI tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2021 ini, hanya Kabupaten Tapin yang tidak mengirimkan perwakilan, sehingga lomba hanya diikuti oleh 12 orang perwakilan kabupaten/kota dari 13 Kabupaten/Kota di Kalsel. MC Kalsel/Jml