Usai membuka Bimbingan Teknis Penyelamatan Arsip Pascabencana di salah satu hotel di Banjarbaru, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan, Nurliani Dardie tidak melewatkan kesempatan untuk mengajak Wakil Ketua DPRD Kalsel, M Syarifuddin berkeliling melihat sarana dan prasarana di Depo Arsip Kalsel.
Diakui Nurliani, Depo Arsip Kalsel memiliki sejumlah kekurangan, di antaranya dengan minimnya jumlah arsiparis.
“Bukan hanya SDM, tapi juga ada beberapa fasilitas pendukung yang masih terbatas. Namun, keterbatasan itu tidak menghambat kita. Oleh karena, hari ini saya mengajak Wakil Ketua DPRD Kalsel agar mengetahui kondisi Depo Arsip Kalsel,” kata Nurliani, Banjarbaru, Senin (5/4/2021).
Nurliani mengatakan, saat ini di Depo Arsip Kalsel hanya memiliki empat arsiparis. Hal itu berdampak pada kinerja Disepersip Kalsel dalam melakukan pembinaan kepada Lembaga Kearsipan Daerah (LKD) kabupaten/kota di Kalsel.
“Sekarang tersisa empat orang arsiparis, padahal kita membawahi LKD di 13 kabupaten/kota, puluhan SKPD Pemprov Kalsel, Perguruan Tinggi Negeri, dan Badan Usaha Milik Daerah yang mesti kita bina, itu tentu saja sangat berpengaruh kepada kinerja kami,” tutur Nurliani.
Sementara itu, Syarifuddin mengapresiasi Dispersip Kalsel yang tetap konsisten melaksanakan tugas pembinaan di tengah keterbatasan SDM.
“Keterbatasan tidak menghambat kinerja teman-teman di Dispersip. Memang segala sesuatu harus kita lakukan koordinasi dan sinergitas, sehingga keperluan yang penting bisa kita bantu sediakan,” ucap Syarifuddin.
Syarifuddin pun menyatakan siap membantu mengatasi permasalahan yang terjadi di Depo Arsip, salah satunya dengan mengkomunikasikan dengan kementerian terkait.
“Saya selalu berkomunikasi dengan teman-teman di SKPD yang lain tidak hanya Dispersip. Kalau memang ada yang kekurangan SDM kita bisa ajukan hal tersebut ke Kementrian PAN-RB dan mengkomunikasikannya dengan pihak kementerian untuk mengatasinya,” pungkas Syarifuddin. MC Kalsel/Jml