Menjelang berakhirnya tahun anggaran 2020, Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan telah menyiapkan sejumlah program menyambut tahun 2021.
Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Disdikbud Kalsel, Arry Risfansyah mengatakan ada sejumlah program yang akan dilakukan, diantaranya museum masuk sekolah, lomba mading 3D, pameran temporer yang bekerja sama dengan komunitas pencinta senjata, dan pemeliharaan koleksi.
“Sementara untuk cagar budaya kita rencanakan tahun depan akan ada program jelajah cagar budaya sebagai bentuk pengenalan cagar budaya kepada masyarakat di kabupaten,” kata Arry, Banjarmasin, Kamis (10/12/2020).
Disdikbud Kalsel, lanjut Arry, akan meregistrasi sejumlah cagar budaya untuk diajukan ke tingkat provinsi ataupun nasional.
“Untuk data cagar budaya di Kalsel sendiri variatif, karena selama ini cagar budaya itu ada tiga tingkatan yakni kabupaten, provinsi, dan nasional,” ujar Arry.
Sesuai dengan amanat undang-undang yang berlaku, dasar dari cagar budaya yakni harus terlebih dahulu memiliki tim ahli dan tim pendataan.
Oleh karena itu, Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman Disdikbud Kalsel saat ini masih terus melakukan penguatan kepada tim tenaga ahli dan pendataan baik di tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota.
“Di provinsi sudah terbentuk, insya Allah tahun depan kita akan mengirimkan tim ahli untuk sertifikasi sebagai legalitas suatu cagar budaya,” tutur Arry.
Arry menilai masih banyak masyarakat yang kurang memahami keberadaan cagar budaya.
Dikatakan Arry, cagar budaya yang baik tidak boleh berubah bentuk, baik cagar budaya yang belum ditetapkan apalagi yang sudah ditetapkan.
“Mungkin karena kurang sosialisasi dan pemahaman dari masyarakat sehingga nantinya akan dikuatkan lagi sosialisasinya, terutama masyarakat yang dekat dengan cagar budaya itu sendiri. Karena dengan masyarakat memahami cagar budaya maka otomatis cagar budaya itu akan terpelihara dan bisa menjadi destinasi wisata baru,” pungkas Arry. MC Kalsel/Jml