Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Tabalong berupaya meningkatkan pengelolaan perpustakaan daerah di kabupaten setempat dengan berkonsultasi ke Dispersip Kalimantan Selatan, Banjarmasin, Selasa (8/12/2020).
Kepala Bidang Kearsipan Dispersip Tabalong, Rahma Norita, mengakui bahwa saat ini pengembangan perpustakaan daerah di Tabalong masih belum optimal, yang disebabkan oleh kurangnya sosialisasi dan promosi yang dilakukan.
Menurut Norita, selama ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Dispersip Tabalong kurang terekspos oleh media, sehingga masyarakat belum mengetahui eksistensi dari Dispersip Tabalong.
“Dengan adanya konsultasi dan koordinasi ini kami mendapat ilmu terkait dengan hal yang diperlukan dalam mengembangkan perpustakaan daerah, salah satunya yakni menjalin hubungan kerja yang baik dengan rekanan media massa baik cetak maupun elektronik seperti yang disampaikan oleh Kadispersip Kalsel,” ujar Norita.
Selain terkendala dengan sosialisasi dan promosi, Norita juga mengungkapkan bahwa Dispersip Tabalong kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten.
“Untuk saat ini kami memiliki SDM pustakawan sebanyak tiga orang, Fungsional Arsiparis dulu ada satu orang tapi sudah dimutasi ke Banjarbaru. Untuk tahun 2020 ini kebanyakan SDM kami semuanya masih baru, namun kami terus berupaya memaksimalkan pelayanan,” jelas Norita.
Tidak hanya itu, lanjut Norita, Dispersip Tabalong juga terkendala dengan anggaran dan fasilitas seperti mobil Perpustakaan Keliling (Pusling). Untuk tahun 2021, anggaran yang didapat oleh Dispersip Tabalong sekitar Rp2,5 Miliar.
Anggaran tersebut dibagi untuk kegiatan di tiga bidang yakni Sekretariat, Perpustakaan dan Kearsipan ditambah untuk biaya honor tenaga kerja sukarela (TKS) sebanyak 21 orang.
“Meskipun begitu kami tetap akan mengoptimalkan program yang sudah ada. Kami berharap untuk tahun 2022 DPRD dan pemerintah daerah Tabalong bisa meningkatkan anggaran untuk Dispersip Tabalong,” harap Norita.
Terkait dengan fasilitas mobil Pusling, Norita menjelaskan bahwa pihaknya akan mengajukan permohonan bantuan ke Perpustakaan Nasional RI pada kunjungan kerja dalam waktu dekat.
Dia mengakui, bahwa saat ini Dispersip Tabalong memang memiliki mobil Pusling sejak tahun 2005, namun berdasarkan standarisasi yang ada jika usia pemakaian mobil sudah 10 tahun, maka dianggap tidak layak dan harus diganti dengan yang baru.
“Kami memang sudah mengusulkan pada tahun 2018, tapi program di pusat diarahkan kepada komunitas dan lembaga. Jadi kami sangat berkeinginan mendapatkan pendamping dari Kadispersip Kalsel saat melakukan kunjungan ke Perpusnas RI nanti agar bantuan dari pusat bisa diarahkan ke Kabupaten Tabalong,” tutur Norita.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dispersip Kalimantan Selatan, Nurliani, mengatakan pihaknya baru mengetahui bahwa Dispersip Tabalong hanya memiliki satu unit mobil Pusling dari Perpusnas RI.
“Saya juga baru tahu kalau mereka hanya punya satu mobil pustaka keliling. Jika memang begitu, silakan ajukan permintaan bantuan hibah kepada Perpusnas. Dan jika mereka perlu rekomendasi dari Dispersip provinsi saya juga akan berikan. Saya juga siap memberikan pendampingan,” tukas Nurliani. MC Kalsel/Jml