Memasuki triwulan ketiga, Kalsel siap untuk melakukan peningkatan ekspor karet ke India.
“Jadi ekspor karet kali ini dengan tujuan India sebanyak 10 kontainer. Dalam satu kontainer berisi 16 unit,” ungkap Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, Nur Hartanto, Kabupaten Banjar, Senin (31/8/2020).
Menurutnya, berdasarkan data lnhouse System iQFAST Badan Karantina Pertanian, ada tren peningkatan ekspor dari tahun ke tahun. Khususnya pada komoditas karet dan kepala sawit. Sedangkan komoditas pertanian lain seperti pangan holtikultura belum mengalami peningkatan karena terpengaruh pandemi Covid-19.
Pada periode Januari-Agustus Tahun 2019, total ekspor sejumlah 16.371,16 ton atau senilai Rp. 442.828.178. Jumlahnya meningkat menjadi 32.939,08 ton atau senilai Rp. 613.904.131 pada periode yang sama di tahun 2020. Sehingga meningkat 201,2 persen dari tahun lalu.
Selain itu, pihaknya dan PT Bumi Asri Pasaman selaku eksportir telah menjalin komunikasi yang baik. Kegiatan ini juga dibarengi dengan penyerahan aplikasi i-Mace kepada Pemprov Kalsel.
Aplikasi dari Badan Karantina Pertanian ini berisikan data ekspor secara real time. i-Mace dibuat untuk membantu membuat kebijakan pembangunan sentra pertanian pemerintah daerah, sehingga dapat mendongkrak ekspor Indonesia ke depan.
“Jadi di lihat dari aplikasi i-Mace, diakhir bulan ini mulai ada peningkatan,” tutupnya. MC Kalsel/tgh