Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor bersama Guru Wildan meletakkan batu pertama pembangunan masjid Bambu KH. Abdul Qadir Hasan.
Selain peletakan batu pertama, juga dilakukan penentuan arah kiblat dengan alat total station Kementerian Agama Provinsi Kalsel yang juga disaksikan oleh Ketua DPRD Provinsi Kalsel, Korem 101 Antasari, Komandan Angkatan Laut (Danlanal), Komandan Angkatan Udara (Danlanud), serta perwakilan Kapolda Kalsel dan Tokoh Agama.
Pembangunan masjid bambu ini selain sebagai simbol Kalimantan Selatan merupakan daerah berpenghasilan bambu yang cukup banyak juga sebagai sarana tempat ibadah bagi pengunjung salah satu tempat wisata di Kiram Park.
Sahbirin menggambarkan makna dibalik pembangunan masjid bambu ini sebagai simbol perjuangan yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia.
“Pohon bambu di daerah kita ini banyak. Apabila kita berada pohon bambu terasa sangat sejuk karena ternyata bambu itu banyak mengandung air. Kemudian Bambu memiliki nilai sejarah bagi bangsa ini, yakni bambu runcing,” ujar Sahbirin, Kiram, Jum’at (14/8/2020).
Sedangkan penggunaan nama dengan KH. Abdul Qadir Hasan, diambil dari nama tokoh ulama Martapura
“Nama ini diambil dari nama seorang tokoh ulama Martapura, beliau adalah kelahiran Tunggul Hirang beliau murid KH Asy’ari dan beliau membawa NU pertama kali di Kalimantan Selatan,” tutupnya. Mc Kalsel/ Fuz