Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Kalimantan Selatan tahun 2019 berada di angka 79,47 dalam skala indeks 0 sampai 100. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan IDI 2018 yang capaiannya sebesar 79,92.
“Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat demokrasi di Kalimantan Selatan masih berada pada kategori sedang,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan, Moh Edy Mahmud, Banjarbaru, Senin (3/8/2020).
Dijelaskan Edy, klasifikasi tingkat demokrasi dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni baik dengan indeks lebih dari 80, sedang dengan indeks 60 sampai 80, dan buruk dengan indeks di bawah 60.
“Sejak tahun 2013, angka IDI Kalimantan Selatan terus mengalami kenaikan hingga mencapai momen tertingginya pada tahun 2018. Sedangkan pada tahun 2019, nilai IDI Kalimantan Selatan sedikit mengalami penurunan menjadi 79,47,” ujar Edy.
Fluktuasi angka IDI, lanjut Edy, merupakan cerminan dinamika situasi demokrasi di Kalimantan Selatan. IDI disusun secara cermat berdasarkan kejadian (evidence-based) sehingga potret yang dihasilkan merupakan refleksi realitas yang terjadi.
“Perubahan angka IDI Kalimantan Selatan dari 2018 sampai 2019 dipengaruhi oleh tiga aspek demokrasi, yaitu kebebasan sipil mengalami penurunan 1,24 poin, dari 69,26 menjadi 68,01, hak-hak politik naik 3,49 poin, dari 83,03 menjadi 86,52, dan lembaga demokrasi mengalami penurunan 5,70 poin, dari 88,37 menjadi 82,67,” kata Edy. MC Kalsel/scw