Sebagai leading sector di bidang perizinan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kalimantan Selatan memiliki fungsi untuk mempromosikan potensi daerah yang dapat menarik penanaman modal atau investasi.
Menurut Kepala Dinas PMPTSP Kalsel, Nafarin, sampai semester pertama tahun ini, Dinas PMPTSP Kalsel telah merealisasikan investasi sebesar Rp4,45 Triliun atau 37 persen dari target Rp12 Triliun pada RPJMD tahun 2016-2021.
Untuk meningkatkan capaian tersebut, Nafarin mengatakan pihaknya telah secara rutin melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota serta memanfaatkan media sosial untuk menarik para investor.
“Kita sudah melakukan pertemuan dengan pihak kabupaten/kota dengan cara virtual dalam rangka menyusun dan membuat program untuk menggali potensi-potensi investasi yang ada di Kalimantan Selatan serta melakukan berbagai promosi investasi melalui berbagai media sosial,” ujar Nafarin, Banjarbaru, Jumat (24/7/2020).
Tidak hanya investor lokal atau dalam negeri, lanjut Nafarin, Dinas PMPTSP juga menyasar investor asing untuk dapat berinvestasi di Kalsel.
“Dilihat dari Penanaman Modal Asing (PMA), Kalsel mempunyai investor yang berminat untuk menggarap tenaga listrik, dengan investasi di angka Rp1,7 Triliun,” kata Nafarin.
Sebelumnya, pada bulan Juni lalu, Dinas PMPTSP Kalsel telah menggelar rapat koordinasi tindak lanjut pelaksanaan perjanjian ekonomi bilateral Indonesia-Australia (IA-CEPA) antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan KJRI Sydney dan membahas sejumlah potensi investasi di Kalsel, mulai sektor pariwisata sampai pertanian.
Di kesempatan tersebut, Nafarin pun menyebutkan sejumlah potensi investasi di Kalsel yang dinilai potensial untuk dikembangkan, seperti PLTA Tapin, PLTA Kusan, Geopark Meratus, Pasar Terapung Susur Sungai, Aero City, Sport City, dan Bamboo Rafting di Loksado.
“Untuk investasi di Kalsel cukup besar, terutama di bidang hilirisasi pertanian yang akan dibangun, nantinya ada industri pengolahan pupuk di Batola yang mana investasinya mencapai angka Rp3 Triliun. Selain itu, ada kegiatan investasi di sektor tambang yang mulai beroperasi di Pulau Laut Kotabaru,” terang Nafarin.
Kemudian, untuk semakin mendorong investasi di Kalsel, Nafarin pun berharap pihaknya dapat segera merealisasikan dokumentasi bertajuk “Potensi Kalsel” untuk ditawarkan kepada investor, baik lokal maupun asing.
“Pada tahun 2021, kita programkan selain forum investasi, kemudian ada one on one meeting, dan akan dilakukan juga door to door yaitu pertemuan langsung dengan beberapa Kedubes seperti Australia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Thailand, China karena beberapa negara tersebut memiliki investasi besar di Indonesia,” ujar Nafarin. MC Kalsel/scw