GTPP Covid-19 Kalsel Tanggapi Isu Rapid Test Abal-Abal

Juru Bicara Tim Gugus GTPP Covid-19 Kalsel, Muslim, menyampaikan perkembangan terkini Covid-19, Banjarbaru, Kamis (14/5/2020). Tim GTPP Covid-19 Kalsel

Beberapa waktu terakhir, beredar kabar bahwa rapid test kit yang digunakan di Kalimantan Selatan tidak sesuai standar atau abal-abal. Menanggapi hal itu, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Muslim mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap pihak terkait.

“Ini menjadi bahan evaluasi terutama kepada lembaga atau institusi terkait. Sedangkan rapid test yang kita punya semua saat ini diberikan bantuan Kementerian Kesehatan, kecuali yang saat ini sedang kita tunggu pembeliannya,” ujar Muslim, Banjarbaru, Kamis (14/5/2020).

Namun dikatakan Muslim, pihaknya telah melakukan pemesanan rapid test kit dengan mengacu pada rekomendasi Kementerian Kesehatan.

“Yang saat ini diantaranya yang digunakan adalah jenis wondfo,” kata Muslim.

Selain menanggapi isu tersebut, Muslim juga mengkonfirmasi rapid test yang dilakukan di Pasar Antasari. Hari ini, kedua kalinya rapid test dilakukan di lokasi yang disebut merupakan klaster baru penyebaran Covid-19.

“Ada 2 tahap yang sudah dilakukan teman-teman gugus tugas yang ada di Banjarmasin, dan saat ini sebanyak 245 orang yang dilakukan rapid testnya, kemudian ada sekitar 49 yang reaktif,” ucap Muslim.

Sebelumnya, pada berita yang dirilis tadi siang ketika rapid test masih berlangsung, diinformasikan ada 46 hasil reaktif.

Kemudian, untuk ketersediaan reagen PCR, Muslim menyatakan Kalimantan Selatan masih memiliki persediaan cukup untuk beberapa minggu ke depan.

“Insya Allah dalam beberapa minggu ini kita cukup, kemarin jumlah yang datang dari bantuan pusat sebanyak 5.900 untuk spesimen, dan kita pun juga masih melakukan pembelian yaitu targetnya 9.500. Kondisi ini menjadi perhatian gugus tugas agar kesinambungan pemeriksaan Covid-19 di laboratorium yang ada di Banjarbaru dapat kita mantapkan untuk mendukung konfirmasi kasus baru, maupun kasus dalam perawatan untuk ditentukan kesembuhannya,” jelas Muslim.

Sementara itu, seperti biasa Muslim menyampaikan perkembangan terkini Covid-19 di Banua. Tercatat, ada penambahan 3 kasus sembuh, 1 meninggal dunia, dan 2 terkonfirmasi positif baru.

“Yang sembuh hari ini ada tambahan 3 dari RSUD Ulin yaitu KS-Covid108 dari Kapuas, KS-Covid109 dari Tanah Bumbu, dan KS-Covid133 dari Banjarmasin. Kemudian ada 1 tambahan yang meninggal dunia di RSUD Ulin yaitu KS-Covid202 (Ulin-106) dari Kabupaten Banjar. Kemudian, ada penambahan 2 yang terkonfirmasi positif, dan ini merupakan hasil karantina di Tapin dan saat ini dilakukan perawatan dalam karantina khusus,” terang Muslim.

Secara keseluruhan, terkonfirmasi positif Covid-19 di Banua berjumlah 287 kasus, terdiri dari 196 kasus dalam perawatan, 61 sembuh dan 30 meninggal dunia.

“Kasus yang dirawat di rumah sakit sebanyak 46, dan dilakukan dalam karantina khusus ada 150,” kata Muslim.

Untuk PDP, lanjut Muslim, berjumlah 88 pasien. Dibanding kemarin, ada 2 PDP dinyatakan negatif Covid-19, ada tambahan 7 PDP baru dan 2 PDP meninggal dunia.

“Saat ini PDP dengan hasil PCR negatif ada 2 yaitu dari RSUD Hasan Basry, HB-18 dan HB-25 dari HSS. Kemudian ada tambahan 7 PDP baru dan ini merupakan PDP yang dirawat di RSUD Ulin. Ada 2 dari Tabalong, 4 dari Banjarmasin dan 1 dari Tapin. Kemudian PDP yang meninggal dunia yaitu Ulin-125 dari Banjarmasin dan Ulin-131 dari Banjarmasin,” tukas Muslim.
Tim GTPP Covid-19 Kalsel/MC Kalsel/AY

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan