Alat Pelindung Diri (APD) sangat dibutuhkan oleh tenaga kesehatan ketika menangani pasien Covid-19, agar tidak turut terpapar virus tersebut. Beruntungnya, di Kalimantan Selatan kebutuhan tersebut masih bisa dipenuhi, ditengah adanya kelangkaan di sejumlah daerah. Ditambah, Kementerian Kesehatan RI juga telah beberapa kali mengirimkan bantuan.
“Memang yang datang lebih dominan APD (hazmat) daripada masker N95, dan pendistribusiannya ke rumah sakit, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, juga diperuntukkan untuk Puskesmas serta petugas survei dan alat ini sangat dibutuhkan bagi petugas medis,” ujar Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, Akhmad Yani, Banjarmasin, Rabu (29/4/2020).
Tidak hanya tempat-tempat tersebut, lanjut Yani, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP), yang merupakan tempat uji sampel pasien diduga Covid-19 di Kalsel, juga menggunakan APD lengkap.
Meskipun masih memiliki persediaan APD, tentu saja tidak ada yang menginginkan pandemi Covid-19 berlangsung lama. Oleh karena itu, Yani berharap masyarakat memiliki kesadaran pribadi dan mau mengikuti anjuran pemerintah.
“Bagi yang baru datang dari daerah lain agar melaporkan diri, dikarantina atau minimal bisa mengisolasi diri secara mandiri di rumahnya dari waktu yang sudah ditetapkan. Jangan membahayakan orang lain dengan leluasa berjalan kemana-mana, karena orang lain belum tentu daya tahan tubuhnya sama,” ujar Yani.
Kemudian, Yani juga berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, sekalipun keadaan telah pulih dari Covid-19.
“Mudah-mudahan wabah Covid-19 sampai bulan Mei mengalami penurunan, dengan adanya wabah ini, nantinya bisa tumbuh kesadaran dari masyarakat untuk membentuk pola hidup bersih agar terhindar dari penularan virus,” tutup Yani. MC Kalsel/scw