Ketersediaan bahan pokok seperti beras, sayur, cabai serta hasil perikanan dan peternakan di Kalimantan Selatan selama tiga bulan kedepan dipastikan aman tercukupi.
“Alhamdulillah aman, kecuali gula pasir putih dan bawang putih. Mengingat ini merupakan impor serta pemerintah baru beberapa waktu yang lalu mengeluarkan izin impornya bagi para pelaku usaha di Indonesia,” ucap Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, Birhasani saat ditemui di kantor setempat, Banjarmasin, Jumat (20/3/2020).
Birhasani memperkirakan kedua komoditi tersebut akan sampai ke Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan pada bulan April mendatang.
“Kami terus berupaya mendapatkan sumber-sumber pasokan, terutama untuk gula pasir putih dan bawang putih,” jelas dia.
Pasokan saat ini, lanjut Birhasani, masih bisa tercukupi, meskipun dengan jumlah yang terbatas.
“Tidak sebanyak dua bulan yang lalu, harganya pun relatif naik 30 persen, seperti gula putih dari Rp12.500,00 sekarang sudah mencapai harga Rp18.000,00,” ungkap dia.
Di tengah kondisi keterbatasan stok gula dan bawang putih, Birhasani mensyukuri tindakan masyarakat Kalsel yang tidak melakukan panic buying. Mengingat saat ini Indonesia, termasuk Kalsel sedang berupaya mengatasi penyebaran virus Covid-19.
“Kemungkinan mereka masih punya stok, tentunya ini juga bagus sekali dalam kondisi keterbatasan dan kekhawatiran pasokan akan menurun. Masyarakat tidak melakukan aksi borong, ini pertanda masyarakat cukup tenang dalam mencukupi kebutuhan bahan pokok,” tambah dia.
Meskipun demikian, Dinas Perdagangan akan terus melakukan pengawasan dan mengimbau pedagang untuk membatasi penjualan bahan pokok, terutama gula untuk mencegah penumpukan stok oleh masyarakat, yang akan berakibat pada kelangkaan.
“Untuk melakukan penjualan terutama gula hendaknya dibatasi pembeliannya, jangan sampai terjadi upaya masyarakat melakukan pembelian dengan jumlah besar,” tutup dia.(MC Kalsel/scw/)