Seminar Nasional Keperawatan dengan mengusung tema “Tantangan dan Peluang Perawat Maternitas dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Provinsi Kalimantan Selatan” digelar di salah satu hotel berbintang, Banjarbaru, Minggu (15/3/2020).
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian HUT ke-46 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sekaligus diikuti Pelantikan DPW PPNI dan Ikatan Perawat Maternitas Indonesia (IPEMI) Kalimantan Selatan periode 2020-2025.
Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, Farid Fahmansyah mewakili Gubernur Kalsel mengharapkan dengan pelantikan tersebut dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik demi terwujudnya masyarakat sehat di Kalsel.
“Jadi perawat sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien, terlebih lagi saat ini kita sedang menghadapi pandemik corona yang sangat meresahkan seluruh komponen masyarakat,” ujar dia.
Terkait tema seminar Ia mengatakan, saat ini di Indonesia angka kematian ibu melahirkan masih menjadi masalah utama.
“Tingginya angka kematian ibu ini disebabkan berbagai faktor geografis, jauhnya fasilitas pelayanan kesehatan dengan tempat tinggal, sehingga menjadikan ibu hamil mengalami kesulitan dalam melakukan pemeriksaan kehamilannya,” ungkap dia.
Sebagai upaya mengatasai hal itu, pemerintah baik pusat maupun daerah, menurut Farid, telah memiliki berbagai mekanisme untuk meminimalisir tingginya angka tersebut.
Salah satunya melalui jaminan persalinan (Jampersal) yang sudah diterapkan sejak tahun 2011, yang selanjutnya dijamin kembali oleh BPJS Kesehatan.
Sedangkan untuk permasalahan geografis, Farid mengharapkan tenaga kesehatan menerapkan mekanisme jemput bola agar ibu hamil dapat memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagaimana mestinya.
“Saya harapkan seluruh perawat yang ada di Kalsel baik yang ditempatkan di tingkat kabupaten/kota bahkan yang ditempatkan di Pukesmas Desa dapat saling berkolaborasi dengan tenaga kesehatan masyarakat lainnya dalam menanggulangi masalah kematian ibu, bayi dan anak ini,” tutup dia. MC Kalsel/scw