Lestarikan Sasirangan, Pemkot Banjarmasin Gelar BSF 2020

(Dari kiri ke kanan) Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, Faried Fahmansya, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, dan Ketua DPRD Kalsel, Supian HK memukul batang pohon mayang sebagai simbol BSF 2020 resmi dibuka, Banjarmasin, Rabu (4/3/2020). MC Kalsel/Jml

Pemerintah Kota Banjarmasin kembali menggelar Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) di tahun 2020 ini. Berbeda dengan tahun sebelumnya, BSF ke-4 kalinya ini digelar di dua tempat, yakni di salah satu pusat perbelanjaan di Banjarmasin dan di Siring Piere Tendean.

Mengangkat tema “Glory of Heritage” Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan BSF merupakan upaya pemerintah kota untuk mengangkat dan melestarikan budaya memakai sasirangan.

Selain itu, lanjutnya, di tahun ini Pemkot Banjarmasin juga menggandeng Asosiasi Perancang Model Indonesia untuk memberikan kesan fashionable pada desain sasirangan, sehingga bisa dipakai di segala macam acara.

Ditambahkannya, selama tahun 2019 lalu Pemkot Banjarmasin turut mencatat kenaikan terhadap permintaan sasirangan, hal tersebut tentu saja diharapkan bisa menghidupkan kembali pengrajin sasirangan di Kalsel.

“Banggalah kita menggunakan kain warisan budaya yakni kain sasirangan. Semoga melalui event ini bisa meningkatkan pendapatan pengrajin sasirangan di Kalsel khususnya Banjarmasin,” tuturnya.

Salah seorang model memperagakan desain busana sasirangan pada pembukaan BSF 2020, Banjarmasin, Rabu (4/3/2020). MC Kalsel/Jml

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, Faried Fahmansya mewakili Gubernur Kalsel mengatakan penggunaan kain sasirangan di Kalsel saat ini tidak hanya sebatas acara adat saja, tetapi juga bisa dikenakan untuk acara formal, nonformal, ataupun acara tingkat nasional.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat Kalsel untuk tidak bosan dalam mengenalkan dan melestarikan kain warisan budaya Kalsel itu.

“Melalui BSF ini, saya mengajak kepada seluruh masyarakat Kalsel untuk tidak bosan dalam mengenalkan dan melestarikan kain budaya Kalsel ini, sehingga kain sasirangan bisa dikenal di seluruh dunia,” pesannya.

Acara promosi kain sasirangan terbesar di Kalsel yang diselenggarakan selama lima hari mulai dari tanggal 4-8 Maret 2020 tersebut diikuti oleh ratusan pengrajin sasirangan, tidak hanya dari Kalsel namun juga dari 6 daerah lain diantaranya, Jawa Timur, Solo, dan Jogjakarta. MC Kalsel/Jml

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan