Salah Satu Travel di Banjarbaru Gelar Penyuluhan tentang Bahaya HIV

Sekretaris KPA Banjarbaru, Edi Sampana memberikan penyulahan tentang bahaya dan pencegahan HIV di salah satu travel di Banjarbaru, Rabu (12/2/2020). MC Kalsel/scw

Saat ini, Kota Banjarbaru menempati urutan ke-3 pengidap HIV di Kalimantan Selatan setelah Banjarmasin dan Tanah Bumbu.

Hal tersebut dikemukakan oleh Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Banjarbaru, Edi Sampana saat memberikan penyuluhan tentang bahaya dan pencegahan HIV di salah satu travel di Banjarbaru, Rabu (12/2/2020)

“Jadi, sekitar 320 yang sudah ditemukan dari tahun 2005 sampai 2019. Yang belum ditemukan menurut Kementerian Kesehatan masih 500,” ujar Edi.

Menurut Edi, pengidap HIV sebagian besar masih berusia produktif, antara 25-35 tahun. Sedangkan, untuk usia pelajar belum pernah ditemukan. Namun, tidak dipungkiri sejumlah pelajar di Banjarbaru terindikasi mengidap penyakit kelamin atau sipilis.

“Saya imbau jangan menjauhi pengidap HIV, kita tetap berteman dan jangan menjauhi, harus mendukung untuk berobat dan meminum obat secara rutin setiap hari seumur hidup,” ajak Edi.

Edi menjelaskan penularan HIV sebagian besar terjadi melalui seks bebas.

Untuk pengobatan, Edi mengatakan untuk sipilis telah ada obatnya, sementara untuk HIV ada vaksin antiretroviral (ARV) HIV untuk daya tahan tubuh penderita.

“ARV sebagai antibodi untuk penderita HIV agar virus AIDS tidak berkembang dengan cepat,” pungkasnya. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan