Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) sudah menunjukan komitmen serius dalam mengurangi stunting pada anak dibawah umur 5 tahun.
“Salah satunya melalui pembentukan tim koordinasi percepatan dan penanganan stunting di Kalsel. Tim ini sudah melakukan berbagai kegiatan penting terkait pencegahan dan penanganan stunting” kata Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor usai Seminar Hari Pers Nasional (HPN) 2020 dengan tema “Pemetaan Masalah dan Solusi Penanganan Stunting Guna Menyiapkan Generasi Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Menuju Indonesia Emas di Banjarmasin, Sabtu (8/2/2020).
Gubernur yang akrab disapa Paman Birin beroptimis kita akan mampu mencegah stunting dan mewujudkan SDM unggul untuk Indonesia maju.
“Ini merupakan aksi nyata dan bentuk komitmen bersama antara pemerintah dan insan pers untuk mendorong pentingnya kualitas SDM bagi Indonesia” sebutnya.
Paman Birin pun berharap melalui seminar ini dapat menjadi acuan dan pedoman yang dapat dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan, tidak hanya pemerintah, pihak swasta, kalangan pers dan masyarakat ikut serta dalam pencegahan dan penanganan masalah stunting.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menjelaskan Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat stunting tinggi dengan angka 30,8 persen pada tahun 2018. Kini sudah mengalami penurunan di angka 27,67 persen berdasarkan prevalensi data stunting tahun 2019 dari hasil riset studi status gizi balita. Namun angka ini masih jauh dari angka target yang ditetapkan World Health Organization (WHO) sebesar 20 persen.
“Stunting ini merupakan tantangan pembangunan yang harus kita tangani secara berkelanjutan” tandasnya. MC Kalsel/Ar