Tingkatkan Kemampuan “Driver” PUG Dalam Menghadapi Isu Gender

Yurni Satria selaku Fasilitator Gender Pusat menyampaikan paparan pada acara Bimtek PUG dan PPRG bagi Perencana Program dan Anggaran Penggerak dan Pokja Provinsi Kalsel di Banjarmasin, Kamis (28/11/2019). MC Kalsel/tgh

Yurni Satria selaku Fasilitator Gender Pusat memberikan sambutan pada
Bimtek PUG dan PPRG bagi Perencana Program dan Anggaran Penggerak dan Pokja Provinsi Kalsel di Banjarmasin, Kamis (28/11/2019). Bimtek ini diberikan kepada para perencana dari OPD yang ada di Kalsel dan para inspektur (Pengawas).

“Bimtek ini tentang bagaimana melakukan perencanaan dan penganggaran yang responsif gender. Artinya adalah responsif terhadap kebutuhan – keburuhan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan, antara anak-anak, lansia, dan berkebutuhan khusus,” ujarnya kepada media center.

Kelihatannya mereka cukup mendapatkan pengetahuan, kemampuan dalam melakukan analisis sebelum membuat suatu perencanaan kegiatan.

“Sebelum melakukan kegiatan perlu adanya analisis, tetapi analisisnya ini digunakan dengan metode analisis gender sehingga nanti hasil program itu menjadi efektif, efesien, ekonomis dan lebih tepat sasaran serta kesetaraan antara laki-laki dan perempuan,” paparnya.

Untuk itu dengan adanya bimtek dapat meningkatkan kemampuan para perencana. “Kita harus berikan pelatihan, pendampingan, dan meningkatkan kapasitas mereka melihat isu gender yang strategis itu apa yang ada di Kalsel,” imbuhnya.

Yurni mengharapkan mereka juga mampu melakukan perencanaan dan peanggarannya yang responsif terhadap isu-isu gender.

“Salah satu isu gender yang disoroti di kalsel adalah mengenai stunting tinggi. karena dibelakang stunting ada isu gender,” ungkapnya.

Menurutnya stunting itu karena ada masalah pengetahuan ibu ketika dia hamil, kemudian waktu menikah misalnya pernikahan dini atau belum siap menikah dan dia punya anak pasti tidak siap untuk bagaimana membesarkan, mendidik, pengasuhan anaknya.

Lebih lanjut Yurni memberikan masukan kepada teman-teman adalah supaya pemahaman, keterampilan ini diulang-ulang terus, dilaksanakan, dikerjakan. “Sebab kalau tidak begitu akan lupa lagi nanti tidak akan ada gunanya lagi dan harus betul-betul di terapkan di SKPD masing-masing. termasuk kabupaten kota. karena ini adalah strategi pembangunan buka progran kegiatan,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan