Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) melakukan Survei Verifikasi Akreditasi Versi 2012 di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Hasan Aman, Banjarmasin, Jumat (22/11/2019).
Tim Survei KARS, Satria Gobel mengatakan survei tersebut bertujuan untuk memastikan pelaksanaan rekomendasi yang telah diberikan surveiyor sebelumya.
Dijelaskannya, survei tersebut dilaksanakan untuk kedua kalinya, dimana nanti KARS akan memverifikasi data-data RSGM Hasan Aman selama satu tahun terakhir.
“Data mulai sekarang sampai nanti pelaksanaan akreditasi itu harus disiapkan,” kata Satria.
Ditambahkannya, banyak rumah sakit yang mendapat akreditasi paripurna pada survei pertama, namun tidak paripurna pada survei yang kedua.
“Oleh karena itu, apa yang sudah dilakukan harus konsisten, jangan mundur lagi, diharapkan dengan ada verifikasi akreditasi ini rumah sakit bisa mempertahankan apa yang sudah dilaksanakan,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Hanifah Dwi Nirwana mewakili Gubernur Kalsel berharap dengan standar akreditasi tersebut kepercayaan masyarakat terhadap RSGM Hasan Aman semakin meningkat.
“Rumah sakit terus bergerak, dan termotivasi dalam melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan berdasarkan keselamatan pasien, selain itu secara internal survei verfikasi akreditasi 2012 ini bisa membangun budaya kerja yang baik, serta menciptakan lingkungan kerja yang aman dan efisien dan memberikan kepuasan terhadap karyawan rumah sakit,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur RSGM Hasan Aman, Sapta Rianta Hutasoit mengatakan meskipun RSGM Hasan Aman sudah terakreditasi paripurna, namun masih ada masukan-masukan dari surveiyor yang harus dilakukan.
“Tentunya pada survei pertama ada rekomendasi-rekomendasi, tidak ada yang sempurna walaupun capaian kita sudah paripurna, tapi pasti ada masukan-masukan lagi dari surveiyor, kita diberikan kesempatan dua tahun untuk memenuhi apa yang disarankan surveiyor,” jelasnya.
Dijelaskannya, dari 93 rekomendasi yang diberikan surveyor kepada RSGM Hasan Aman, hanya tiga rekomendasi yang pelaksanaannya masih belum optimal.
“Salah satunya terkait peninggian kubikel (sekat) untuk menjaga privasi pasien, ini baru bisa sebagian saja dikarenakan keterbatasan anggaran,” kata Sapta.
Lebih jauh, Sapta menjelaskan selain peninggian kubikel, ada Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rumah Sakit Online yang masih belum optimal pelaksanaannya.
“Saat ini kami hanya bisa melakukannya sebagian saja, tapi kami sudah lakukan antisipasi agar database RSGM Hasan Aman sudah online untuk internal rumah sakit,” katanya.
Pihaknya pun akan mengusahakan agar pendaftaran pasien bisa dilakukan secara online sesuai dengan rekomendasi dari surveiyor KARS.
“Mudah-mudahan nanti di 2020 pendaftaran RSGM Hasan Aman sudah bisa online, saat ini yang bisa diakses masyarakat berupa website yang berisi informasi seperti profil, dan data RSGM Hasan Aman,” tutupnya. MC Kalsel/Jml