Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Sosial Kalsel menggelar kampaye Hari Disabilitas Internasional dengan tema Indonesia Inklusi Disabilitas Unggulan di Panti Rehabiitasi Sosial Penyandang Disabilitas (RSPD) Iskaya Banaran, Banjarbaru, Jum’at (15/11/2019).
Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalsel, Siti Nuriyani mengatakan masyarakat penyandang disabilitas merupakan kelompok masyarakat yang perlu diperhatikan dan harus memperoleh jaminan dalam pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan karena setiap warga negara berhak untuk mendapatkannya.
“Perhatian terhadap kesejahteraan penyandang disabilitas secara khusus dilaksanakan melalui undang-undang nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas,” ujarnya saat berikan sambutan.
Dengan lahirnya undang-undang ini Siti Nuriyani mengatakan kedudukan penyandang disabilitas sebagai subjek (Diakui Keberadaannya) yaitu manusia yang bermartabat yang memiliki hak yang sama dengan warga lainnya.
“Diharapkan kepada semua pihak baik instansi pemerintah maupun non pemerintah tanpa terkecuali seluruh lapisan masyarakat agar memberikan perlindungan terhadap penyandang disabilitas untuk mendapatkan hak-haknya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Siti Nuriyani mengungkapkan setiap tahunnya pihak Dinsos Provinsi Kalimantan Selatan mencari penyandang Disabilitas ke kabupaten kota yang ada di Kalimantan Selatan untuk dibina dan diberi pelatihan khusus. Ada beberapa panti sosial seperti panti tuna netra Fajar Harapan mereka semua dididik untuk keterampilan seperti pembuatan tikar purun dan mereka sudah punya usaha sendiri.
“Masyarakat yang mempunyai penyandang Disabilitas jangan malu punya keluarga seperti itu, mereka harus dibawa ke Dinsos untuk dibina dan didik,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia Dinsos Kalsel, Yudhiana Khusnan K mengatakan kampaye hari disabilitas nasional ini memang ditujukan untuk mengumumkan pada masyarakat bahwa ditengah-tengah kita ada kawan-kawan atau saudara kita yang sebagai penyandang disabilitas.
Ketika kita makin banyak tau, kita bisa menutup stigma negatif tentang penyandang disabilitas. Karena mereka sama seperti layaknya orang normal, tetapi mereka memiliki suatu sisi yang kurang namun mempunyai suatu yang lebih.
“Ia berharap kampanye ini tidak seremoni perayaan setahun sekali tapi juga ada nilai-nilai yang kita harapkan melekat di masyarakat ada suatu paham yang dimengeti oleh lapisan masyarakat tentang penyandang disabilitas,” tutupnya. MC Kalsel/tgh