Kalsel Belajar Pengelolaan Kerukunan di Jawa Timur

Kunjungan Kalsel ke Bakesbangpol Jawa Timur dalam rangka pengembangan wawasan kerukunan bagi Pemuka Agama, Surabaya, (24/10/2019).

Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kalsel, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kalsel dan FKUB Kalimantan Selatan, serta FKUB Kabupaten Balangan  melakukan kunjungan kerja ke Surabaya, Jawa Timur dalam rangka pengembangan wawasan kerukunan bagi Pemuka Agama (24/10/2019).

Rombongan yang berjumlah 53 orang tersebut diterima Plt Sekretaris Bakesbangpol Jawa Timur, Subakti dan Sekretaris FKUB Jawa Timur, Hisbul Waton, serta perwakilan MUI Jatim, Kanwil Kemenag Jatim dan UIN Surabaya.

Terkait pemilihan lokasi kegiatan, Kepala Biro Kesra Setdaprov Kalsel, Mujiyat mengatakan bahwa Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari  38 kabupaten/kota dan 666 kecamatan serta 7.724 desa, dengan agama dan kepercayaan yang beragam dapat menjamin terpeliharanya kondisi keamanan dan kedamaian sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan baik, di tengah tingginya potensi konflik.

“Serta pertumbuhan ekonomi dapat berkembangan positif, dengan kontribusi PDRB sebesar 14,85% secara nasional, hal ini tentunya dapat menjadi sebuah contoh bagaimana sebuah provinsi mengelola perbedaan menjadi kekuatan dan bukan merupakan sumber masalah dalam pembangunan,” ungkapnya.

Sementara itu, Perwakilan Kalimantan Selatan, Mirhan mengatakan bahwa tujuan kunjungan untuk silaturahmi sekaligus untuk menggali pengelolaan kerukunan di Jawa Timur. Ia pun menyampaikan terima kasih atas sambutan yang diberikan Jawa Timur.

“Kunjungan kami ke Provinsi Jawa Timur ini, tentunya dalam rangka bersilaturahmi dan sekaligus untuk menggali pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagaimana mengelola kerukunan di Jawa Timur,” ucapnya.

Menjawab hal tersebut, Plt Sekretaris Bakesbangpol Jatim, Subakti mengatakan peran tokoh agama dan masyarakat sangat penting untuk menjaga kerukunan dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.

“Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat  sangat penting dan perlu terus dikedepankan, khususnya dalam menjamin tidak terjadinya distorsi informasi kepada masyarakat, sehingga kerukunan dan kedamaian di tengah masyarakat dapat senantiasa terjaga,” ujarnya.

Selain  itu, Sekretaris FKUB Jatim, Hisbul Waton mengatakan bahwa salah satu perekat kerukunan adalah budaya atau kultur masyarakat, yang tentunya tetap mengedepankan toleransi, dan saling menghormati perbedaaan serta membangun silaturrahmi dan dialog.

Kemudian, pada hari ke-2, rombongan Kalsel mengunjungi dan bersilaturahmi dengan pengurus Pesantren Wali Barokah Burengan Banjaran Kediri dan disambut oleh pimpinan Ponpes, Sunarto.

Dalam dialog Sunarto mengatakan bahwa dalam membangun kebersamaan dan kerukunan perlu dipegang prisip “yang beda jangan disamakan dan yang sama jangan dibedakan”.

“Hal ini nampak sederhana namun dalam praktiknya sangat penting dan memberikan dampak yang besar dalam membangun kerukunan dan kedamaian,” tandasnya.

Melengkapi kunjungan peningkatan wawasan pemuka agama tersebut, rombongan Kalsel juga berkesempatan bersilaturrahmi ke Vihara dan Pusdiklat Maitreya Surabaya di kawasan Dukuh Kupang Surabaya. Biro Kesra Setdaprov Kalsel/ MC Kalsel

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan