Lawan Paham Radikal, BNPT Perkuat Peran dan Sinergitas

Pembukaan Rembuk Aparatur Kelurahan dan Desa tentang Literasi Informasi di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Kamis (24/10/2019). MC Kalsel/Jml

Badan Penanggulangan Nasional Terorisme (BNPT) sebagai lembaga ujung tombak untuk menangkal radikalisme terus memperkuat peran dan sinergitas dengan aparatur kelurahan dan desa untuk menangkal masuknya paham radikalisme.

“Ada tiga hal pokok yang selalu dikatakan Presiden Jokowi terkait ancaman bagi Indonesia, pertama korupsi, narkoba, dan intoleransi,” kata Deputi Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deredikalisasi BNPT Pusat, Hendri P Lubis pada kegiatan Rembuk Aparatur Kelurahan dan Desa di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Kamis (24/10/2019).

Menurutnya, ancaman intoleransi jika terus dibiarkan akan meningkat menjadi paham radikalisme yang memicu tumbuhnya benih-benih tindak teroris.

“Aparatur kelurahan dan desa memiliki peran strategis untuk mencegah terjadinya hal tersebut,” ujarnya.

Lebih jauh Hendri menjelaskan, aparatur kelurahan, desa, maupun Babinkamtibnas merupakan ujung tombak yang langsung berinteraksi dengan masyarakat di lapangan, oleh karenanya peran dan sinergitas perlu ditingkatkan lagi.

“Merekalah yang paling tahu pertama kali jika ada orang asing atau calon teroris yang ada di tengah masyarakat,” tukasnya.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Setdaprov Kalsel, Heriansyah menegaskan bahwa tindakan terorisme merupakan musuh yang harus dilawan bersama.

Dikatakannya, terorisme juga sudah merobek ikatan persaudaraan dan nilai-nilai toleransi yang sudah menjadi kultur budaya nenek moyang bangsa Indonesia.

“Dengan memanfaatkan pandangan dan pola pikir masyarakat Indonesia melalui media, telah banyak kelompok terorisme yang menyebarkan propaganda mereka di dunia maya yang menyasar generasi muda,” jelasnya.

Hal lain yang patut diwaspadai dari tindakan terorisme, lanjutnya, adalah pengaruhnya yang dapat menginspirasi siapapun untuk melakukan kekerasan dan aksi teror diamanpun mereka berada.

“Ingat, terorisme adalah musuh kita bersama, perlu kebersamaan untuk mengatasinya, semangat memerangi teroris bukan hanya tertuju kepada generasi muda tetapi kepada semua elemen masyarakat dengan menyatukan tekad melawan paham radikal dalam bentuk apapun,” pungkasnya. MC Kalsel/Jml

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan