Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPB) Provinsi Kalsel menggelar Rapat Koordinasi Satgas Karhutla Kalsel, di ruang rapat Aberani Sulaiman Banjarbaru, Kamis (19/9) malam.
Turut berhadir Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo, Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Abdul Haris, Kepala BPBD Kalsel, Wahyudin, Jajaran Satgas Karhutla, Kapolda, Danrem dan masyarakat, serta tokoh agama.
Dalam arahannya Doni Monardo mengatakan bahwa kunjungan ke Kalsel atau Banjarmasin ini untuk mengajak seluruh komponen masyarakat, termasuk pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, para relawan, budayawan, tokoh agama, tokoh adat dan para tokoh pemuda serta awak media.
“Sisa waktu kita menjelang masuknya musim hujan ini, harus dioptimalkan, apa yang bisa kita lakukan untuk terlibat dalam upaya memadamkan sisa-sisa api yang masih ada disejumlah daerah,” ucapnya.
Untuk itu saya menghimbau sampai dengan tingkat paling rendah termasuk para kepala desa untuk sama-sama ke lapangan. “Lakukan apa yang bisa kita lakukan agar titik-titik api bisa segera padam, kita jaga jangan sampai ada lagi titik api yang baru,” himbaunya.
Jadi, segala macam cara kita tempuh baik menggunakan pasukan darat dengan selang air, tangki, dengan berbagai macam upaya, kemudian menggunakan teknologi modifikasi cuaca bekerja sama dengan BMKG, BPBD tentara nasional angkatan udara Indonesia langsung bahkan dipimpin bapak panglima TNI untuk bisa mempercepat turunnya hujan.
“Tetapi faktanya teknologi modifikasi cuaca tidak mudah, garam yang ditabur belum tentu akan bisa menjadi hujan,” tuturnya.
Selain itu, hujan buatan sangat dipengaruhi oleh banyak dan sedikitnya bibit awan yang berada di atas wilayah yang membutuhkan hujan. Semakin banyak awan, maka semakin banyak pula rangsangan yang dapat diberikan.
Maka, dengan adanya hujan buatan, pun tidak bisa memastikan api di lahan rawa gambut akan sepenuhnya padam. Dirinya meminta seluruh pejabat tinggi di Kalsel untuk mengerahkan seluruh komponen yang ada.
Api di lahan rawa gambut tidak bisa dipadamkan hanya dengan hujan buatan. maka kita mengambil sebuah kesimpulan hanya menunggu hujan, kebakaran yang terjadi dilahan gambut akan efektif ketika hujan datang.
“Jika kita mengganggu alam ini, maka akan selesai semuanya dengan mudah melalui alam lagi, bagaimana kita harus menjaga alam dan alam juga bisa menjaga kita. Yang bisa kita lakukan adalah meminimalisir luasan kebakaran”, pungkasnya. MC Kalsek/tgh