Kepala Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Prov Kalsel, Senin (9/9/2019) saat ditemui di kantornya menjelaskan tentang penyebab naiknya harga cabai di pasaran. Menurutnya, musim kemarau membuat petani kekurangan sumber air sehingga menyebabkan harga cabai melonjak.
“Jadi, harga cabai tinggi dikarenakan cost atau biaya semakin meningkat dan inilah yang menyebabkan harga jual cabai tinggi,” ucapnya.
Lanjut, Ia menjelaskan pihaknya sudah berupaya mengantisipasi agar harga cabai tidak mengalami kenaikan yang terlalu tinggi dengan melakukan kerjasama dengan pihak lain.
“Dengan Dinas Perdagangan kita coba upayakan untuk mendatangkan cabai dari negara tetangga, ternyata musimnya saat ini juga sama musim kemarau,” ungkapnya.
Syamsir Alam juga menuturkan, di sisi lain petani lebih suka langsung menjual stok cabai karena akan cepat mendapat keuntungan.
“Keuntungan yang tinggi dapat memperoleh hasil yang banyak, tetapi ini hanya terjadi sampai dengan pertengahan bulan september saja,” tegasnya.
Selain itu, Ia menjelaskan pihaknya sudah hampir kehabisan stok sehingga akan mendatangkan dari luar daerah, akibatnya harga kemungkinan akan meningkat.
“Inilah yang selama ini menjadi kendala kita, tetapi kita tidak boleh berputus asa, tetap kita upayakan terus,” katanya
Lebih lanjut ia mengatakan, nanti pada saat puncak musim kemarau tiba pihaknya akan mengantisipasi kontrak dengan provinsi – provinsi yang mengalami musim hujan duluan.
“Nantinya cabainya bisa masuk di tempat kita, dimana provinsi yang mengalami musim hujan duluan yaitu Sulawesi dan Jawa Timur, karena daerah hujan kita di Indonesia ini berbeda,” lanjutnya.
Ia juga menyampaikan upaya lain untuk membuat harga cabai stabil dan cepat panen dengan memberikan bantuan bibit untuk petani serta bantuan keuangan dari Anggaran Kementerian Pertanian Direktorat Hortikultura. MC Kalsel/scw
