Badan Pusat Statistik Prov Kalsel menggelar jumpa wartawan untuk menyampaikan perkembangan indeks harga konsumen/inflasi Prov Kalsel selama bulan Agustus tahun 2019 di Kantor BPS Kalsel, Senin (2/9/2019) yang dihadiri oleh Diah Utami selaku Kepala Badan.
Dalam jumpa wartawan tersebut, Diah Utami menjelaskan laju inflasi Agustus 2019 terhadap Desember 2018 dan Agustus 2018.
“Bulan Agustus 2019, di kota Banjarmasin terjadi inflasi sebesar 0,09 persen. Laju inflasi kalender tahun 2019 terhadap desember 2018 sebesar 3,20 persen dan laju inflasi “year on year” adalah 4,18 persen”, terangnya.
Lanjut dijelaskan, andil inflasi tertinggi di kota Banjarmasin disumbang oleh komoditas dan pelayanan yang mengalami kenaikan harga antara lain rokok kretek filter, rokok kretek, cabai rawit, cabai merah, dan tarif rumah sakit.
Sedangkan di kota lain, yakni Tanjung pada bulan Agustus 2019 mengalami deflasi sebesar 0,74 persen. Laju inflasi kalender tahun 2019 terhadap Desember 2018 terjadi inflasi sebesar 0,95 persen dan laju inflasi “year on year” adalah 1,31 persen.
Komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di kota Tanjung antara lain bawang merah, jagung manis, daging ayam ras, semangka, dan tomat sayur.
Selain menjelaskan inflasi dan deflasi di Kalimantan Selatan, Diah Utami juga menjelaskan inflasi dan deflasi yang dialami kota lain yang menghitung indeks harga konsumen.
“Dari 82 kota yang menghitung indeks harga konsumen, tercatat 44 kota mengalami inflasi, 38 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di kota Kudus sebesar 0,82 persen, dan terendah di kota Pare-Pare sebesar 0,04 persen. Kota yang mengalami deflasi tertinggi di kota Bau-Bau sebesar 2,10 persen dan deflasi terendah kota tegal sebesar 0,02 persen”, tutupnya. Mc Kalsel/Rns