Penyelesaian jembatan Sungai Gardu I memang lebih awal ditangani ketimbang dua jembatan lainnya, Sungai Gardu II, dan Sungai Lulut. Mengingat, lokasinya sudah bersih dari bangunan warga.
Kepala Dinas PUPR Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan masih ada persoalan yang menjadi beban pikiran. Utilitas di sekitar jembatan seperti pipa jaringan PDAM, kabel Telkom, dan PLN masih belum dipindah oleh pihak terkait.
Menurutnya, sebagian arah Kabupaten Banjar ada lahan yang belum beres, maka yang akan dibangun duluan adalah yang arah Banjarmasin.
“Jembatan Sungai Gardu 1 dulu yang digarap,” Kata Roy saat ditemui media center usai acara ramah tamah bersama menteri pariwisata RI di Gedung Mahligai, Banjarmasin, Senin (12/8/2019) malam.
Terkait jembatan sungai lulut Roy mengatakan masih ada kendala beberapa rumah yang belum klir yaitu disisi pemkab banjar. “Kita masih mencoba negosiasi, rencana lebar pembatas asal 12 meter kalau dilapangan tidak bisa dilaksanakan mungkin akan kita kurangi menjadi 6 meter ,” bebernya.
Ditargetkan pengerjaan selesai akhir tahun ini, karena molor kebebasan lahan dan sebagainya, namun untuk kontraktor ditargetkan diakhir tahun harus selesai. Apabila tidak selesai mekanisme sangsi, denda sebagainya tetap dilaksanakan.
Sementara itu, terkait pengerjaan gardu satu, akses jalan masih bisa lewat Jalan Rahayu dan jembatan darurat. “Tetapi kalau nanti jembatan sungai lulut yang kita kerjakan mau tidak mau mobil harus lewat Km 17 atau jalan handil bakti. Untuk mobil kita tutup sama sekali,” ungkapnya.
Setelah menyelesaikan gardu satu kemudian akan mengerjakan pemancangan di Sungai Lulut. Untuk anggaran pembuatan jembatan untuk satu kontraktor memakan biaya sekitar 18 milyar lebih.
“Secara bertahap kita lakukan artinya gardu selesai lalu kita pindah ke Sungai Lulut, tahun ini juga harus selesai,” tutupnya. MC Kalsel/tgh