Banjarmasin – Baznas Kalsel berhasil mencapai target penerimaan zakat tahun 2019 sebesar Rp 6 miliar.
Tercatat, hingga bulan Juni 2019 Baznas Kalsel telah menerima zakat dari UPZ SKPD Pemprov Kalsel dan Instansi Vertikal, serta perorangan sebesar Rp 6,6 miliar lebih.
Penerimaan zakat yang besar dan melampaui target setiap tahunnya, tidak lepas dari peran Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor dalam memberikan instruksi bagi aparatur di SKPD lingkup Pemprov Kalsel untuk menyalurkan zakat ke Baznas.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Ketua Baznas Kalsel, Pangeran HG Rusdi Effendi AR, pada Sosialisasi dan Koordinasi Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) di kantor pusat Bank Kalsel lantai VII Banjarmasin, Kamis (25/7/2019).
“Dengan adanya instruksi Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor agar seluruh SKPD di Pemprov serta dukungan Bank Kalsel maupun Kemenag Pemprov Kalsel yang menyalurkan zakat ke Baznas, sehingga penerimaan zakat terus tumbuh dan berkembang,” ujarnya.
“Alhamdulillah, hingga bulan Juni tadi zakat yang terkumpul dari UPZ sebanyak Rp 5,8 miliar, ditambah penyerahan setoran zakat UPZ Bank Kalsel sebesar Rp 852.646.258,28 untuk bulan Mei dan Juni, sehingga menjadi Rp 6,6 miliar lebih,” lanjut Rusdi.
Rusdi yakin, dengan potensi ini, penyaluran zakat ke Baznas Kalsel hingga akhir 2019 bisa mencapai Rp 8 miliar.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdaprov Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana yang hadir mewakili Gubernur, membuka secara resmi kegiatan sosialisasi dan koordinasi UPZ Baznas Kalsel.
Diungkapkan Hanifah, sebagaimana amanat tertulis Gubernur Kalsel, gerakan kebangkitan zakat mesti terus digelorakan. Karena selain rukun islam dan tanda kesempurnaan keislaman seseorang, zakat juga memiliki dimensi dalam tatanan kehidupan sosial, pemberdayaan umat secara ekonomi, dan sekaligus juga potensi untuk menaggulangi kemiskinan.
“Potensi zakat sangat besar, karena negeri ini mayoritas penduduknya beragama islam, apalagi di Kalsel. Dari 4,1 juta penduduk Kalsel saat ini, lebih dari 90 persen beragama islam. kita bisa bayangkan, begitu besarnya dana yang bisa kita kumpulkan dari orang-orang yang mempunyai kewajiban membayar zakat” tuturnya.
Gubernur mengharapkan potensi zakat yang cukup besar di daerah ini mesti dioptimalkan. Kesadaran masyarakat untuk mau berzakat juga lebih ditumbuhkan.
Selain itu, lanjut Gubernur, perlu dipikirkan bagaimana caranya penggunaan zakat yang produktif bagi penerima zakat, terutama kelompok fakir dan miskin, sehingga zakat bukan hanya kewajiban dan aktivitas kemanusiaan, tetapi juga mampu memberdayakan masyarakat miskin.
“Oleh karena itulah, kehadiran baznas kita harapkan mampu memainkan perannya dalam pengelolaan zakat yang lebih profesional. Baznas diharapkan memiliki strategi dan cara yang elegan dalam mengurus zakat,” harapnya.
Gubernur juga mengajak para pejabat, pimpinan lembaga dan karyawan di lingkungan pemerintahan dan seluruh lapisan masyarakat, kiranya menghidupkan semangat untuk menggelorakan zakat di tengah kehidupan masyarakat Kalsel.
Hadir dalam kegiatan ini, berbagai perwakilan koordinasi Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) dari intansi pemerintah, maupun swasta, perguruan tinggi dan Perbankan yang ada di Kalsel.
Hadir juga Danrem 101/Antasari Kolonel Inf M Syech Ismed, SE, M Han, Kepala Kemenag Provinsi Kalsel, Noor Fahmi, Ketua Program Pengumpulan Baznas Pusat Faisal Kosim, Direktur Operasional Bank Kalsel Ahmad Fatrya Putera. Humpro – Mc Kalsel