Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Kalsel mendorong pemerintah daerah dan legislator untuk menata indeks pembangunan pemuda (IPP) di Kalsel agar lebih baik lagi. Sebab, mengacu ranking se-Indonesia, Kalsel berada di urutan bawah.
“Selama beberapa tahun terakhir Indeks Pembangunan Pemuda berada di urutan paling bawah ,” Ucap Ketua DPD KNPI Kalsel, Fazlur Rahman pada saat buka puasa bersama KNPI Kalsel di hotel G’Sign Banjarmasin, Kamis (30/5/2019).
Oleh karena itu IPP sebagai gambaran umum kepemudaan di sebuah daerah. Maka dari itu ada lima domain yang mencakup IPP, yaitu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, kesempatan dan lapangan kerja, kepemimpinan dan partisipasi, serta gender dan diskriminasi.
Sementara itu di bidang pendidikan, misalnya. Domain IPP mengukur seberapa banyak partisipasi di berbagai jenjang pendidikan.
“Kepemuda di Kalsel kalah saing dalam hal keterlibatan aktif pemuda pada organisasi atau komunitas. Mengacu data IPP terakhir yang dirilis Bappenas RI, persentase keterlibatan pemuda Kalsel cuma 36,87 persen,”katanya
Untuk Solusi konkret, ia mengatakan, pemangku kebijakan harus menerjemahkan program-program kepemudaan yang lebih luas lagi. Sebab, selama ini program yang dijalankan cenderung kaku.
“Seperti latihan kepemimpinan yang digelar pemuda masih kaku soal kurikulum dan narasumber. Digelarnya pun satu tahun sekali. Kita perlu program-program yang lebih luwes lagi,” ungkapnya.
Selain itu, ia meminta pemangku kebijakan melibatkan organisasi kepemudaa serta komunitas yang dicetus oleh anak muda dalam agenda setting terhadap proses kebijakan.
“Kami tentu malu kalau IPP kita rendah. Maka dari itu, legislator kita harus lebih ngotot,” pungkasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kalsel terpilih sekaligus Petahana, Zulfa Asma Vikra Mengatakan setiap masukan dan saran dari pemuda akan menjadi pedoman DPRD Kalsel dalam mengambil sebuah kebijakan dan merealisasikannya.
Meskipun, Indeks Pembangunan Pemuda dinilai masih rendah, namun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalsel mencapai 70,17.
Oleh karena itu selain tingkat Indeks Pembangunan Pemuda yang rendah, Zulva juga menyebutkan rendahnya indeks kualitas lingkungan hidup Kalsel yang juga sangat rendah. Bahkan, terendah di Kalimantan.
“Seharusnya 60-70 persen, tapi Kalsel berada diangka 50 persen. Langkah konkret kedepan, kita akan semaksimal mungkin menyelesaikan Perda,” Tutupnya. MC Kalsel/tgh