Pertumbuhan Ekonomi Kalsel Tahun 2019 Meningkat

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank serta sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi menyampaikan sambutan pada acara pertemuan tahunan indusatri jasa keuangan dengan mengusung tema “Kolaborasi membangun optimisme dan akselerasi pertumbuhan berkelanjutan” di hotel Golden Tulip Banjarmasin, Selasa (29/1/2019). MC Kalsel/tgh

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional IX Kalimantan menggelar pertemuan tahunan indusatri jasa keuangan dengan mengusung tema “Kolaborasi membangun optimisme dan akselerasi pertumbuhan berkelanjutan” di hotel Golden Tulip Banjarmasin, Selasa (29/1/2019).

Dalam kesempatannya Kepala Kantor OJK Regional IX Kalimantan Haryanto mengatakan Kinerja perbankan se-Kalimantan secara umum tumbuh positif dikarenakan hal tersebut tampak pada meningkatnya Aset, Dana Pihak Ketiga dan Kredit/Pembiayaan Bank Umum dan Bank Umum Syariah masing-masing tumbuh sebesar 8,45%; 11,58%; dan 4,49% dengan rasio NPL net sebesar 0.28% dan likuiditas terjaga pada kisaran 86,85%.

“Sedangkan pertumbuhan kredit/pembiayaan Bank Umum dan Bank Umum Syariah secara year on year tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Selatan yakni 4,37% dengan rasio NPL net masih terjaga yakni 0.25%,” terangnya.

Haryanto menambahkan, Kinerja pasar modal di Kalimantan juga menunjukkan perkembangan yang positif sepanjang tahun 2018 dengan peningkatan jumlah investor 65,94% atau terdapat 24.283 investor baru. Sedangkan, rata-rata transaksi saham meningkat 9,08% dengan total transaksi saham Rp29,82 Triliun dan Reksadana Rp7,66 Triliun

Dikesempatan yang sama Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank serta sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Riswinandi mengatakan tekanan dari pasar keuangan global kami perkirakan akan berkurang dengan menurunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi negara maju dan melambatnya laju kenaikan FFR, sehingga akan mengurangi tekanan rebalancing portfolio keluar dari emerging markets.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank serta sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi (tengah) berfoto bersama dengan para pejabat usai acara pertemuan tahunan indusatri jasa keuangan dengan mengusung tema “Kolaborasi membangun optimisme dan akselerasi pertumbuhan berkelanjutan” di hotel Golden Tulip Banjarmasin, Selasa (29/1/2019). MC Kalsel/tgh

Di sisi domestik, reformasi struktural tetap terus akan dilanjutkan untuk menurunkan ketidakseimbangan eksternal melalui peningkatan ekspor dan substitusi impor. “Kami optimis tren perbaikan perekonomian dan kinerja sektor keuangan yang positif ini akan berlanjut di tahun 2019. Pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat, diperkirakan mencapai 5,32% didorong peningkatan efisiensi dan daya saing, serta peningkatan konsumsi Pemerintah dan masyarakat. Tingkat inflasi juga diperkirakan masih terjaga relatif rendah di level 3,53% , seiring perbaikan infrastruktur logistic,” kata Riswinandi.

Oleh karena itu OJK akan senantiasa hadir untuk memfasilitasi dan memberikan kemudahan dalam mendukung sektor-sektor prioritas Pemerintah untuk memberikan ruang gerak sektor riil yang lebih besar.

Diantaranya mendorong inovasi industri jasa keuangan dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Untuk itu, kami akan menyiapkan ekosistem yang memadai dan mendorong lembaga keuangan untuk melakukan digitalisasi produk dan layanan keuangannya dengan manajemen risiko yang handal.

“Dengan perkembangan ekonomi dan sector jasa keuangan yang positif kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi membangun opatimisme bersama dan memanfaatkan momentum akselerasi pertumbuhan yang berkelanjutan,” tandasnya.

Selanjutnya Riswinandi menyampaikan terkait kebijakan strategis OJK 2019 yaitu alternative pembiayaan sector strategis pemerintah, akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, akses keuangan bagi UMKM, mempersiapkan industry jasa keuangan dalam menghadapi revolusi industry 4.0 dan mereformasi bisnis proses industry dan internal OJK.

Saya harap agar seluruh jajaran OJK di Kalimantan Selatan dapat terus bekerjasama dan bersinergi dengan berbagai elemen Pemerintah dan Instansi di Kalimantan selatan serta pelaku industri jasa keuangan di daerah Kalimantan selatan, dalam mengawal kebijakan-kebijakan yang telah kami sampaikan tadi, sekaligus memanfaatkan peluang yang ada serta mengantisipasi tantangan ke depan.  MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan