Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin menggelar Wisuda Sarjana dan Pascasarjana XXXIX di Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin, Kamis (20/12/2018).
Sebanyak 1.360 wisudawan yang dihasilkan Uniska di Semester Genap 2017/2018 ini, terdiri dari 1.303 sarjana (S1) dan 57 megister (S2) dihadiri Rektor Uniska Abd Malik, S.Pt, M.Si., Ph.D, Ketua Yayasan DR. Ir. HGt. Irhamni, MT., Koordinator Kopertis Wilayah Kalimantan, serta para dosen dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya Rektor Uniska Banjarmasin Abdul Malik berharap wisudawan dan wisudawati bisa bersaing dalam segala bidang termasuk dunia kerja yang makin ketat.
“Peluang menjadi PNS dan Kayawan perusahaan itu terbatas maka manfaatkan pendidikan entrepreneur (wirausaha) yang didapat di kampus agar dimanfaatkan untuk mandiri serta lulusan uniska harus terus mengasah kemampuan, kreativitas, dan inovasi. Dengan karakter tersebut saya yakin lulusan masa kini akan sanggup bersaing,” katanya.
Saya berpesan agar para alumni untuk bergabung dengan ikatan alumni untuk membangun networking dan informasi terkait peluang usaha, sehingga para alumni bisa saling bantu dan saling dukung untuk mencapai sukses bersama.
Sementara itu Gubernur Provinsi Kalsel, H. Sahbirin Noor dalam sambutannya mengatakan generasi masa kini terutama para wisudawan dari UNISKA Banjarmasin yang diwisuda kiranya mampu tampil sebagai SDM yang siap mengelola, dan memanfaatkan SDA yang kita miliki termasuk bagaimana kemampuan kita mengelola dan memanfaatkan SDA agar memiliki daya saing ditingkat lokal, nasional dan bahkan ditingkat global.
Saya kita, UNISKA Bajarmasin memiliki kemampuan untuk merespon tantangan global dan dunia kerja saat ini khususnya terkait dengan kebijakan masyarakat ekonomi ASEAN yang sudah kita hadapi sekarang ini.
“Untuk diketahui kebijakan global itu membuka akses bagi tenaga kerja dari negeri lain untuk bekerja di daerah kita. Demikian pula sebaliknya tenaga kerja kita juga bisa bekerja diluar negeri,” ucapnya.
Selanjutnya, ia mengatakan persaingan dunia kerja yang sangat ketat, suka tidak suka kita berada ditengah arus persaingan itu. “Jika lulusan – lulusan perguruan tinggi kita tidak berkualitas, tidak terampil, tidak memiliki keahlian, maka bersiap – siap menjadi penonton di negeri kita sendiri,” tuturnya.
Maka dari itu saya tidak ingin hal tersebut terjadi didaerah kita, ia menginginkan pemuda di Kalsel, terampil sebagai SDM yang siap bersaing tidak hanya ditingkat local tetapi juga merambat dalam persaingan secara global.
“Untuk itu wisudawan ini kiranya menjadi energy posirif bagi lahirnya generasi harapan dan generasi impian yaitu generasi unggulan secara intelektual, spiritual, dan berbekal keahlian yang dapat diandalkan,” harapnya. MC Kalsel/scw