Konflik, pengaruh cuaca ekstrim akibat perubahan iklim, dan perlambatan ekonomi membalikkan kemajuan yang dibuat dalam perang melawan kelaparan.
Food and Agriculture Organization (FAO) Representative Indonesia, Stephen Rudgard mengatakan pada tahun 2017 ditemukan sekitar 1,5 miliar orang menderita kelaparan yang tersembunyi (hidden hunger).
“Hidden hunger yaitu makanan yang dikonsumsi tidak memiliki vitamin dan mineral yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan” ucap Stephen pada pembukaan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2018 di Desa Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kamis (18/10).
Di Indonesia, lanjutnya, beberapa minggu lalu ditemukan lebih dari sepertiga anak-anak dibawah usia lima tahun mengalami stunting, angka ini terbilang cukup tinggi untuk negara dengan status ekonomi yang baik seperti Indonesia.
“Dalam laporan global terbaru tentang status kerawanan pangan dan gizi 2018 yang dirilis oleh PBB menyatakan Indonesia salah satu negara di dunia yang menunjukan prevalensi tinggi dalam ketiga bentuk kekurangan gizi anak-keterlambatan pertumbuhan (stunting), kekurangan berat badan (wasting) dan kegemukan (obesity)” jelasnya.
Stephen menekankan dengan ambisi #ZeroHunger datang hak dan tanggung jawab untuk menghargai makanan dan mengurangi sampah makanan dan pemborosan.
“Tindakan kita adalah masa depan kita, dunia tanpa kelaparan 2030 itu mungkin” pungkasnya. MC Klasel/Jml