Pada Tahun 2017 ekonomi Kalsel tumbuh sebesar 5,29 persen, meningkat dari dua tahun sebelumnya yaitu mencapai 4,40 persen pada tahun 2016 dan 3,38 persen pada tahun 2015
Hal Tersebut Diutarakan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan H. Abdul Haris melalui sambutan tertulis Gubernur Kalsel pada acara Rapat Konsultaasi Analisis Ekonomi Regional (Rakonreg) Produk Daerah Regional Bruto (PDRB) Se – Kalimantan Tahun 2018 di Aula Hotel Mercure Banjarmasin, Rabu (10/10).
Haris mengatakan, jika kita lihat dari aspek potensi SDA dan proses produksi perkembangan PDRB Kalsel juga mengalami pergerakan positif, pada tahun 2017 nominal PDRB Kalsel atas dasar status sebesar 159,93 miliar rupiah juga mengalami peningkatan dari dua tahun sebelumnya yaitu 146,326 miliar tahun 2016 dan 137,392 miliar pada tahun 2015.
“Namun jika dibandingkan secara nasional kontribusi di daerah regional Kalimantan berdasarkan harga berlaku terhadap pembentukan PDRB nasional masih belum terlalu signifikan, “ katanya.
Selanjutnya kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa hal khususnya akibat penurunan harga beberapa komunitas unggulan seperti migas dan batu permata dipasar logam. “Untuk itu pemerintah provinsi Kalsel terus berupaya meningkatkan dan mendorong tumbuhnya sektor – sektor lain untuk mengurangi dominasi sektor lapangan usaha pertambangan dan penggalian,” jelasnya.
Sedangkan dalam rangka meupayakan agar pertumbuhan ekonomi tidak semata – mata tergantung pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian maka perlu digali potensi – potensi lain seperti pengembangan pariwisata, ekonomi digital diprediksi akan menjadi alternatif dalam menunjang pertumbuhan ekonomi daerah.
Untuk itu saya berharap rapat ini dapat meindentifikasi peran pariwisata dan ekonomi digital sebagai alternatif penunjang pertumbuhan ekonomi yang ada di daerah Kalimantan dalam perseptif pengukuran ekonomi atau PDRB upaya ini sesuai dengan visi pembangunan Kalsel yang maju dan terdepan, lebih sejahtera berkeadilan berdikari dan berdaya saing.
Dikesempatan yang sama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Darah (Bappeda) Provinsi Kalsel H. Nurul Fajar Desira mengatakan sebagai mana kita ketahui bersama data statistik PDRB merupakan aspek penting dalam menyusun program dan kegiatan, data statistik PDRB tersebut setap tahun dihitung dan diperlukan guna mendapat data yang terbaru, valid, serta dapat dipertanggung jawabkan sehingga sangat penting sebagai bahan untuk perencanaan pembangunan di regional Kalimantan.
“Hal penting yang perlu diperhatikan adalah pulau kalimantan memiliki sumber daya alam dan jasa lingkungan yang cukup besar, namun belum optimal diusahakannya, salah satunya adalah sektor pariwisata,” ungkapnya.
Sementara itu tujuan kegiatan ini mengenali atau mengidentifikasi peran pariwisata dan ekonomi digital dalam perseptif pengukuran ekonomi atau PDRB, serta mengidentifikasi alternatif penunjang pertumbuhan ekonomi daerah dari pngembangan pariwisata dan ekonomi digital.
Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 250 orang peserta yang tediri atas kepala Bappeda Provinsi se Kalimantan, kepala BPS Provinsi Se Kalimantan, pimpinan kepala perwakilan BI se Kalimantan, kepala Bappeda Kabupaten Kota se Kalimantan, kepala BPS kabupten Kota se Kalimantan, dan pimpinan kepala SKPD lingkungan pemprov. Kalsel. MC Kalsel/tgh