Anugerah TOP CSR 2018 Kategori Perencanaan dan Strategi CSR menuju Kemandirian Masyarakat Dikantongi PT. Golden Energi Mines, Tbk

Piala yang diterima PT. Golden Energi Mines, Tbk

Obsesinews.com, Jakarta– Sebanyak 150 perusahaan terkemuka dari berbagai sektor industri, mengikuti kegiatan Top CSR (Corporate Social Responsibility) 2018, yang bertema Great CSR for Great Business di Golden Ballroom – The Sultan Hotel Jakarta, Kamis (4/10).

Sejumlah nama besar perusahaan menjadi pemenang penghargaan di acara yang dihadiri oleh 450 audience dari kalangan Direksi, Komisaris dan staf CSR ini, berlangsung sangat meriah dan suskes.

Salah satu perusahaan penerima penghargaan tersebut afalah PT.Golden Energy Mines,Tbk, yang menerima Anugerah TOP CSR 2018 untuk kategori Perencanaan dan Strategi CSR menuju Kemandirian Masyarakat.

Penghargaan yang sama juga diberikan kepada Bapak Bonifasius,Direktur Utama PT.Golden Energy Mines,Tbk, yang menerima anugerah penghargaan dalam kategori TOP Leader on CSR Commien 2018.

Piagam penghargaan

Dalam kesempatan tersebut, Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI berharap,kegiatan TOP CSR ini dapat disinergikan dengan program pemerintah, khususnya program pemberdayaan sosial dan pengentasan kemiskinan.

“Banyak persoalan sosial kemasyarakatan yang dapat dibantu penyelesaiannya melalui program-program CSR. Pemerintah akan dengan senang hati, untuk berdialog, berdiskusi, dan merumuskan sinergi dan kolaborasi CSR, untuk membantu pembangunan bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup,”ucapnya

TOP CSR adalah kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan (award) tertinggi kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasional di Indonesia, yang dinilai telah menjalankan program CSR/ PKBL/ Community Development terbaik.

Penilaian CSR didasarkan pada keterkaitan CSR terhadap 3 hal yakni: 1) ISO 26000, 2) Strategi Bisnis yang menggunakan pendekatan CSV, 3) Praktek GCG.

Kegiatan TOP CSR diselenggarakan oleh TOP Business (sebelumnya bernama majalah BusinessNews Indonesia), yang bekerja sama dengan sejumlah lembaga kredibel seperti Komite Nasional Kebijakan Governance/KNKG, Masyarakat CSR Indonesia, SGL Management, Asia Business Research Center, Mitra Bhadra Consulting, Yayasan PAKEM, PPM Manajemen, Alvara, Indonesia CSR Society, Dwika Consulting, Sinergi Daya Prima, dan Solusi Kinerja Bisnis.

Kegiatan TOP CSR ini tergolong Award CSR paling kredibel di Indonesia. Selain mendapatkan Nilai Tambah dalam presentasi dan Wawancara Penjurian, setiap peserta juga mendapatkan Feedback tertulis untuk, pengembangan CSR perusahaan di masa mendatang.

Aplikasi Social Responsibility Index (SR Index) ISO 26000

Berbeda dengan tahun sebelumnya serta dengan Award CSR lainnya, proses penilaian TOP CSR ini juga menggunakan aplikasi SR Index 26000 SR. Dengan aplikasi ini SR Index, setiap perusahaan peserta dapat mengukur tingkat adopsi CSR-nya terhadap ketentuan didalam ISO 26000 SR.

Ada 253 pertanyaan yang dipersyaratkan atau menjadi ketentuan dalam SR Index ISO 26000. Skor maksimal SR Index yang dapat diraih adalah 759. Dengan mengukur SR Indexnya, maka perusahaan peserta dapat mengukur Index-nya serta meningkatkannya dari waktu ke waktu. Inilah salah satu manfaat yang dapat diperoleh Peserta TOP CSR 2018.

Piagam penghargaan PT. Golden Energi Mines, Tbk.

CSR dengan pendekatan CSV

Ketua Dewan Juri Top CSR 2018 yang juga ketua KNKG, Mas Achmad Daniri, menjelaskan bahwa untuk membantu penyelesaian masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup di masyarakat, maka sebaiknya pendekatan CSR dilakukan dengan menggunakan pendekatan CSV (Creating Shared Value).

Dengan CSV maka CSR perusahaan harus mengedepankan upaya “Berbagi Manfaat” antara perusahaan dengan stakeholders-nya.

Program CSR tidak hanya dilakukan dalam bentuk memberi bantuan ketika ada permasalahan sosial, namun kehadiran CSR perusahaan lebih berperan sebagai solusi atas permasalahan sosial tersebut.

Jadi, perusahaan menjadi solusi atas penyelesaian masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup, melalui pendekatan bisnis, bukan sekedar memberikan bantuan sosial atau sumbangan.
Oleh karenanya, strategi bisnis perusahaan harus jelas dan clear, kemudian program-program CSR perusahaan, diintegrasikan dengan strategi bisnis perusahaan untuk membantu penyelesaian masalah-masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.

Dalam kesempatan yang sama, M. Lutfi Handayani,Ketua Penyelenggara TOP CSR 2018 yang sekaligus Pemimpin Redaksi majalah TOP Business menegaskan bahwa penghargaan TOP CSR ini merupakan pemberian penghargaan CSR tertinggi dan paling komprehensif di Indonesia.

“Penghargaan TOP CSR ini yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang dinilai berhasil dalam menjalankan program CSR yang berbasis ISO 26000 SR, keselarasan program CSR dengan strategi bisnis perusahaan, serta pendekatan CSV yang dilakukan,ucapnya

Dalam kegiatan TOP CSR 2018 ini, juga diberikan penghargaan khusus terkait program CSR yang terkait dan mendukung program Nawacita, SDGs, dan Program sosial dari berbagai kementerian dan instansi pemerintahan.
Dari 150 perusahaan peserta, sebanyak 72 perusahaan yang ditetapkan menjadi pemenang TOP CSR 2018 di berbagai kategori sektor usaha.

Sejumlah catatan penting juga selama proses penilaian dan penjurian TOP CSR 2018 diantaranya ecara umum, sudah banyak CSR perusahaan di Indonesia yang sudah selaras dengan strategi bisnisnya.Selain itu dari hasil pengisian aplikasi SR Index, sektor tambang, energi, dan perbankan, memiliki SR Index tertinggi, dibanding sektor lainnya.

Sementara dari aspek tata kelola CSR masih relatif rendah. Masih sedikit perusahaan yang sudah melakukan due diligence terkait pemetaan sosial. Perumusan tanggung jawab sosialnya belum banyak dilakukan secara baik.

Sebagian perusahaan sudah melakukan perecanaan CSR dengan baik. Kebanyakan perusahaan sudah melakukan pengukuran indikator output (jumlah), tetapi belum banyak yang mengukur indikator dampaknya ke masyarakat.

Hal penting lainnya Indikator manfaat untuk internal perusahaan juga banyak yang tidak diukur, karena banyak perusahaan yang belum memiliki KPI dan indikator dampak ke internal perusahaan.Perusahaan masih perlu mengenali peluang dan tantangan lingkungan sosial, ekonomi di lingkungan bisnis perusahaan, kemudian diselaraskan dengan strategi bisnis untuk membangun keunggulan perusahaan. (Rel/ red)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan