Juni 2018 Kalsel Mengalami Inflasi Sebesar 0,94 %

Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik Kalsel, Fachri Ubadiyah menyampaikan perkembangan Indeks Harga Konsumen atau Inflasi pada acara jumpa pers di Aula BPS Prov. Kalsel, Banjarbaru, Rabu (1/8). MC Kalsel/Scw

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan merilis perkembangan indeks harga konsumen / inflasi, pada bulan Juli 2018, di Kota Banjarmasin terjadi deflasi sebesar 0,12%. Laju inflasi kalender tahun 2018 (Juli 2018 terhadap Desember 2017) sebesar 1,56% dan laju inflasi “year on year” adalah 2,11%.

Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik Kalsel, Fachri Ubadiyah acara jumpa pers di Aula BPS Prov. Kalsel, Banjarbaru, Rabu (1/8) menjelaskan Defalsi di Kota Banjarmasin bulan Juli 2018 terjadi karena penurunan indeks harga kelompok antara lain kelompok transpoert, komunikasi dan jasa sebesar

“Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain angkutan udara angkutan udara, bawang merah, ikan gabus, ikan papuyu, dan biskuit.“ kata Fachri.

Di tambahkannya Inflasi di Kota Banjarmasin bulan Juni 2018 terjadi karena adanya indeks harga pada kelompok pengeluaran yaitu kelompok transport,  komunikasi dan jasa keuangan sebesar 5,68%, kelompok yang mengalami kenaikan kelompok bahan makanan sebesar 2,27%,  kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,74%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,48%, kelompok sandang sebesar 0,37%, kelompok kesehatan sebesar 0,52%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar  0,17%.

Pada kesempatan tersebut  Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik Kalsel juga menyampaikan bahwa di Kota Tanjung pada bulan Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,94%. Laju inflasi kalender tahun 2018 (Juli 2018 terhadap Desember 2017) terjadi inflasi sebesar 3,36% dan laju inflasi ” year on year” adalah 3,69%.

“Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Tanjung antara lain kacang panjang, jagung manis, kontrak rumah, cabai rawit, telur ayam ras.” imbuhnya.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain, daging ayam ras, telur ayam ras, tariff pulsa ponsel, bensin, ayam goreng.

“Dari 82 Kota yang menghitung indeks harga konsumen, tercatat 68 Kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi di Kota Sorong sebesar 1,47%, dan terendah di Kota Surabaya 0,03%. MC Kalsel/Scw

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan