Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan merilis perkembangan indeks harga konsumen / inflasi, pada bulan Juni 2018, di Kota Banjarmasin terjadi inflasi sebesar 0,98%. Laju inflasi kalender tahun 2017 (Juni 2018 terhadap Desember 2017) sebesar 1,68% dan laju inflasi “year on year” adalah 2,72%.
Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik Kalsel, Fachri Ubadiyah acara jumpa pers di Aula BPS Prov. Kalsel, Banjarbaru, Senin (2/7) menjelaskan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain angkutan udara, tariff rumah sakit, ikan bakar, nasi dengan lauk, dan daging ayam ras
“Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain telur ayam ras, ikan gabus, udang basah, sepat siam dan tomat sayur.“ kata Fachri.
Di tambahkannya Inflasi di Kota Banjarmasin bulan Juni 2018 terjadi karena adanya indeks harga pada kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,05%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,80%, kelompok sandang sebesar 0,43%, kelompok kesehatan sebesar 1,92%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,10%, kelompok transpotasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,14%.
Pada kesempatan tersebut Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik Kalsel juga menyampaikan bahwa di Kota Tanjung pada bulan Juni 2018 mengalami inflasi sebesar 0,35%. Laju inflasi kalender tahun 2018 (Juni 2018 terhadap Desember 2017) terjadi inflasi sebesar 2,40% dan laju inflasi ” year on year” adalah 3,01%.
“Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Tanjung antara lain, daging ayam ras, telur ayam ras, kacang pancang, tomat sanyur dan kangkung” imbuhnya.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deplasi tertinggi antara lain, beras, bawang merah, bayam, sawi hijau, ikan gabus
“Dari 82 Kota yang menghitung indeks harga konsumen, tercatat 82 Kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi di Kota Tarakan sebesar 2,71%, dan terendah di Kota Medan dan Kota Pekanbaru masing – masing sebesar 0,01%. MCKalsel/Scw